Oleh : Naomy
BANTEN (BeritaTrans.com) – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) gelar Seminar Nasional dan Talk Show SDG's dalam rangka Dies Natalis Ke-19 Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Banten.
Baca Juga:
Diikuti 2.505 Peserta, Kepala BPSDMP Buka Diklat Pembangunan Karakter CPNS Kemenhub
Mengusung tema “Memperkuat Aset dan SDM dalam Mewujudkan Perguruan Tinggi Inklusif Menuju Sustainable Development Goals (SDG's)”, dibuka Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut (PPSDMPL), Ahmad, secara hybrid pada Jumat (24/12/2023).
Ahmad menyampaikan, Poltekpel Banten merupakan salah satu perguruan tinggi vokasi pendidikan maritim di bawah pembinaan dan pengawasan BPSDMP yang bertujuan mencetak pelaut handal, profesional dan berkualitas serta berkomitmen mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dalam sektor Maritim atau SDG's.
Baca Juga:
Kepala BPSDMP Ingatkan Lulusan Poltekpel Banten Pentingnya Fokus 3 Isu Strategis Maritim
"Sekaligus menjadi katalisator bagi perguruan tinggi kedinasan lain di Indonesia dalam menyukseskan SDGs 2030," ungkapnyam
Perguruan tinggi merupakan wadah dan pusat untuk menghasilkan SDM berkualitas, adaptif dan mampu beradaptasi terhadap perkembangan zaman, inklusif untuk semua kalangan dan kolaboratif serta menjalankan prinsip berkelanjutan.
Baca Juga:
Mantap, 47 Lulusan Magister Terapan STIP Siap Perkuat Daya Saing Maritim Global
Hal tersebut kata dia, dapat terwujud jika perguruan tinggi mampu memperkuat pengelolaan aset dan SDM dalam menciptakan akselerasi mencapai SDGs.
Aset perguruan tinggi terdiri dari sarana dan prasarana, teknologi serta dana atau modal sedangkan SDM perguruan tinggi terdiri dari dosen, tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan mahasiswa/i.
"Dengan pengelolaan aset dan SDM yang kuat maka dapat mewujudkan perguruan tinggi inklusif yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan," tutur Ahmad.
Sekretaris BPSDMP, Heri Sudarmadji dalam keynote speech mengatakan, dibutuhkan sebuah akselerasi terhadap gagasan-gagasan yang sudah ada dan dibutuhkan performa tinggi serta berkualitas dalam setiap pencapaian target sebuah perguruan tinggi guna mewujudkan SDGs.
“Kontribusi perguruan tinggi dalam mewujudkan akselerasi pencapaian SDGs harus dilakukan melalui Pendidikan dan Pelatihan, Penelitian dan Inovasi, Kemitraan dan Jaringan, serta Pengabdian pada Masyarakat," ujarnya.
Dia menambahkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mencapai SDGs saah satunya dengan menetapkan strategi dan rencana aksi.
Perguruan tinggi harus menetapkan strategi dan rencana aksi untuk mengintegrasikan SDGs ke dalam kebijakan, kurikulum, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat
“Perguruan tinggi dapat mengintegrasikan 17 prinsip-prinsip berkelanjutan ke dalam kurikulum dan memastikan bahwa materi pembelajaran terkait dengan keberlanjutan dan SDGs serta mengembangkan kurikulum yang mencakup isu-isu pembangunan berkelanjutan dan SDGs yang diajarkan dalam semua program studi," urainya.
Heri juga mengarahkan, perguruan tinggi harus mengukur dan memantau kemajuan mereka dalam mencapai target SDGs untuk memastikan bahwa mereka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
"Saya harap melalui Seminar Nasional ini dapat menjadi wadah bagi para pejabat pemerintah, stakeholders, akademisi, praktisi untuk saling berbagi informasi serta saling menukar pengetahuan mengenai kiat Perguruan Tinggi untuk memperkuat aset dan SDM dalam rangka mewujudkan Perguruan Tinggi yang inklusif dan kolaboratif sehingga dapat mencapai tujuan umum dari PBB dalam konsep SDG's," pungkasnya.
Seminar Nasional ini dihadiri kepala Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan (PPTB) Kemenhub, Heru Santoso serta menghadirkan narasumber dari SDG’s Academy, Thomas Benetan dan Direktur Kenavigasian Budi Mantoro. (omy)