Oleh : Ahmad
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Hasil penyelenggaraan RUPS khususnya manajemen KSO TPK Koja mendapat apresiasi dari Serikat Pekerja KSO TPK Koja yang meraih laba di Tahun 2022 sebesar Rp151, 96 Miliar atau 23,19 persen pada Jumat (17/6/2023).
Baca Juga:
Kenalkan Proses Bongkar Muat Peti Kemas, Taruna STIP Jurusan KALK Kunjungi TPK Koja
Dibalik keberhasilan dalam peningkatan laba tersebut pihak manajemen KSO TPK Koja memberikan informasi di beberapa media dan menjelaskan bahwa terjadi penurunan di operasional secara signifikan.
Menanggapi hal tersebut Ketua Umum SP TPK Koja mempertanyakan perselisihan mengenai Jaspro (Jasa Produksi).
Baca Juga:
Manajemen TPK Koja Kedepankan Dialog Penyelesaian Bonus Jasa Produksi
"Kami SP TPK Koja mengapresiasi atas pencapaian peningkatan laba yang diraih dalam hasil RUPS TPK Koja sekitar Rp151,96 M atau 23,19 persen, di tengah-tengah menghadapi persaingan yang sangat kompetitif. Pencapaian tersebut adalah upaya kolektif atau kerja sama semua pihak serta menjalankan tugas dan kewajibannya," kata Farudi sebagai Ketua Umum SP TPK Koja dalam konferensi pers, Minggu (18/6/2023).
Baca Juga:
Kemenaker Dukung Penyelesaian Permasalahan Serikat Pekerja dengan Manajemen TPK Koja
"Namun dibalik semua itu kondisi pekerja dihadapkan dengan dibatasinya pemenuhan hak-haknya khususnya mengenai Jaspro, insentif dan lain-lain, yang mana pekerja ikut andil dalam pencapaian-pencapaian tersebut," ungkapnya
"Dalam hal ini manajemen TPK Koja dinilai tidak transparan dibalik pencapaian peningkatan laba terutama soal Jaspro bagi pekerja, itulah yang kami perjuangkan sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB)," jelasnya.
"Kami tetap mengedepankan dialog atau diskusi untuk penyelesaian hak-hak pekerja," tambanya.
Melalui tasyakuran ini SP TPK Koja mengajak kepada semua pihak untuk berkontemplasi dan merefleksi diri terkait pencapaian peningkatan laba KSO TPK Koja sejati segaria lurus dengan kesejahteraan pekerja yang loyal dan berkompeten.
Dalam harapannya jangan sampai keberhasilan ini hanya seumur jagung karena hal-hal buruk seperti ketidakadilan dan ketidakjujuran, tentunya bisa dihindari dan dicegah secara bersama-sama, juga meminta kepada semua pihak untuk mengawasi, mengontrol secara bersama penyelesaian permasalahan tersebut.(ahmad)