JAKARTA (BeritaTrans.com) - Para pekerja di Terminal Petikemas Koja merayakan pencapaian signifikan dengan terbentuknya Serikat Karyawan Perubahan TPK Koja di Teminal Petikemas Koja. 

Langkah ini dianggap sebagai tonggak sejarah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan hak - hak pekerja di lingkungan TPK Koja, dalam keterangan tertulis, Rabu (24/1/2024).

Baca Juga:
Kenalkan Proses Bongkar Muat Peti Kemas, Taruna STIP Jurusan KALK Kunjungi TPK Koja

Sambutan dari Ketua Serikat Karyawan Perubahan Dwi Susanto untuk lebih meningkatkan kinerja pekerja dan jaga solidaritas.

Serikat Karyawan Perubahan TPK Koja didirikan untuk memberikan suara kepada para pekerja dalam proses pengambilan keputusan perusahaan, serta melindungi dan meningkatkan hak-hak pekerja. 

Baca Juga:
Dibalik Peningkatan Laba, Soal Jaspro, Manajemen TPK Koja Tak Penuhi PKB

Para anggota Serikat Karyawan Perubahan berkomitmen dalam bekerja sama dengan manajemen dalam mencapai lingkungan kerja yang adil, saling menghormati, aman, dan berkualitas. 

Dengan Visi “ Bersinergi Memajukan Perusahaan dan Kesejahtraan Pekerja Berkesinambungan”. 

Baca Juga:
Manajemen TPK Koja Kedepankan Dialog Penyelesaian Bonus Jasa Produksi

Di lain sisi Serikat Karyawan Perubahan TPK Koja bertekad untuk memajukan perusahaan, memberikan layanan yang terbaik bagi pelanggan, memberikan perlindungan bagi anggota, meningkatkan kesejahteraan karyawan dan memelihara hubungan yang baik dengan seluruh stakeholder yang ada di lingkungan Pelabuhan Tanjung Priok untuk mewujudkan visi perusahan "menjadi perusahaan world class terminal".

Manajemen Terminal Petikemas Koja menyambut baik pembentukan Serikat Karyawan Perubahan dan berkomitmen untuk menciptakan berkolaborasi secara positif dengan Serikat Karyawan Perubahan. 

General Manager Terminal Petikemas Koja, Indra Hidayat Sani, menyampaikan, "Selamat atas terbentuknya Serikat Karyawan Perubahan”

Terbentuknya Serikat Karyawan Perubahan di Terminal Petikemas Koja mencerminkan semangat kebersamaan dan keinginan untuk mencapai kesepakatan yang adil antara pekerja dan manajemen.

Hal ini diharapkan dapat menjadi contoh positif bagi perusahaan-perusahaaln lain dalam upaya mewujudkan hubungan kerja yang sehat dan berkeadilan di Indonesia.(ahmad)