LRT Jabodebek Dikatakan Beroperasi Meski Proyek Belum Selesai 100 Persen

  • Oleh : Fahmi

Jum'at, 07/Jul/2023 14:48 WIB
Rangkaian LRT Jabodebek. Rangkaian LRT Jabodebek.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardojo memberikan update pembangunan proyek transportasi light rail transit (LRT). 

Menurut dia, hingga pekan lalu, pihaknya menyelesaikan 96,8 persen pekerjaan untuk kesiapan operasional. Dari progres tersebut, diperkirakan pengerjaan proyek tersebut belum akan mencapai 100 persen saat LRT resmi dioperasikan pada pertengahan Agustus mendatang.

Baca Juga:
LRT Jabodebek Terapkan Tarif Baru bagi Pengguna Tap In dan Tap Out di Stasiun yang Sama, Pakai Ketentuan Waktu

“Tentu kalau kita lihat sampai dengan nanti 18 Agustus pada saat kita beroperasi pasti belum 100 persen kita dapatkan,” ujar dia di Depo LRT Jabodebek, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (6/7/2023).

Alasannya, karena masih ada beberapa pekerjaan yang tersisa, khususnya pada bagian sarana. Kuswardojo mengatakan, sarana ini LRT Jabodebek seharusnya sudah menerima 31 unit rangkaian kereta (train set), tapi baru 29 unit. Dua unit sisanya ditargetkan akan dikirim ke Depo LRT Jabodebek pada akhir September 2023 oleh PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA.

Baca Juga:
Penumpang LRT Jabodebek Meningkat, hingga Juli Terlayani Lebih 8 Juta Orang

Namun, dia menegaskan, dua rangkaian kereta yang belum diterima LRT Jabodebek itu tidak akan mengganggu operasional nanti. Karena maksimal dalam satu hari yang akan dioperasikan hanya 27 rangkaian kereta termasuk pada periode peak. Dengan 27 rangkaian kereta itu, LRT Jabodebek akan mengoperasikan sebanyak 434 perjalanan dalam satu hari.

Soal tarif LRT Jabodebek, kata dia, masih dibahas dan belum diputuskan oleh Kementerian Perhubungan. Namun, pengelola LRT Jabodebek sudah mengusulkan dengan tarif dasar Rp 5.000 hingga tarif maksimal Rp 25 ribu, dengan rata-rata tarif Rp 12 ribu.

Baca Juga:
Juli 2024: LRT Jabodebek Beroperasi Sebanyak 336 Perjalanan Per Hari

"Tarif 5 kilometer pertama kami mengusulkan di-range Rp 5.000-7.000. Itu usulan tarif dasarnya. Kemudian akan ada penambahan biaya per kilometer Rp 850 dan Rp 1.200. Makanya kita sama-sama tunggu dari kementerian seperti apa," kata dia.

Menurut Kuswardojo, besaran tarif akan dipengaruhi besaran subsidi pemerintah kepada calon pengguna jasa LRT. Semakin besar subsidi yang diberikan, maka akan semakin murah tarifnya.

LRT Jabodebek akan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi pada 18 Agustus 2023, dan menjadi tanda operasional komersial kereta tersebut. Sebelum itu, pada 12 Juli 2023 akan dilakukan soft launching, di mana masyarakat bisa menjajal kereta dengan tarif Rp 1 secara terbatas hingga 15 Agustus 2023.(fhm)