Malah Beli Kopi saat Boarding, Istri Ditinggal Suami Naik Pesawat

  • Oleh : Fahmi

Jum'at, 15/Sep/2023 07:10 WIB
Foto:Ilustrasi Foto:Ilustrasi

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Ada-ada saja kejadian yang dialami oleh penumpang pesawat. Jadwal yang yang sudah tertata bisa terlewatkan atau ketinggalan pesawat karena ceroboh yang dilakukan oleh penumpang.

Kisah suami yang terbang naik pesawat dan meninggalkan istrinya di bandara menjadi sorotan. Suami tersebut malah mendapat pujian dari netizen.

Baca Juga:
Pesawat Boeing 787 LATAM Airlines Terjun Bebas, Penumpang Terlempar dari Kursi hingga 50 Terluka

Bagaimana tidak, sang istri ngotot membeli kopi terlebih dahulu, padahal saat itu pasangan ini sudah nyaris terlambat untuk melakukan boarding.

Cerita sang suami diunggah ke subreddit Two Hot Takes dan memperoleh banyak perhatian netizen hingga mendapat hampir delapan ribu komentar.

Baca Juga:
Pesawat Boeing United Airlines Menukik 28 Ribu Kaki Sekitar 10 Menit, Penumpang Panik

Banyak netizen yang mendukung keputusan sang suami meninggalkan istrinya. Pria berusia 47 tahun ini berniat terbang ke East Coast, Amerika Serikat (AS) untuk menemui putrinya.

Tapi, tidak disebutkan dari bandara mana ia berangkat ke East Coast. Pria itu hanya mengatakan perlu dua kali penerbangan untuk dapat menemui putri mereka.

Baca Juga:
Super Air Jet Tambah Lagi Rute Internasional dari Lombok dan Surabaya ke Kuala Lumpur, Catat Tanggalnya!

Seperti dikutip dari New York Post, Kamis (14/9), sang suami bercerita bagaimana istrinya kurang apik soal manajemen waktu. Dia sudah bersama sang istri selama satu dekade dan istrinya punya sifat yang terlalu santai, bahkan cenderung ceroboh, terutama soal waktu.

Hal itu berbeda dengan dirinya, yang selalu memastikan melakukan segala sesuatunya tepat waktu, bahkan kerap tiba di lokasi tujuan lebih awal ketika bepergian.

"Istri saya kebalikannya, sangat 'mengikuti arus' dan menganut pikiran 'kita akan sampai di sana ketika kita sampai di sana'," ujar sang suami.

Tahun lalu, sang istri sebenarnya telah melakukan kecerobohan juga yang bikin pasangan ini ketinggalan pesawat untuk menjenguk putri mereka di East Coast. Kejadian itu tentu membuat mereka rugi secara finansial.

Kala itu, sang istri terlambat bangun dan tidur terlalu lelap hingga sulit dibangunkan. Baru pada upaya kelima sang istri berhasil dibangunkan, dan melakukan mandi serta sarapan, lalu berangkat ke bandara.

Namun, sesampainya di bandara, pesawat yang harusnya mereka tumpangi sudah lepas landas, karena pasangan ini terlambat yang disebabkan sang istri sulit dibangunkan.

Rencana menemui putrinya tahun lalu pun jadi berantakan. Sang suami enggan mengulangi pengalaman buruk ketinggalan pesawat lagi gara-gara istrinya.

"Berkaca pengalaman di bandara yang lalu, saya mengatakan kepadanya bahwa kami harus berangkat lebih awal agar tidak ketinggalan pesawat lagi," tulis sang suami.

Mereka juga mampu melewati penerbangan pertama dengan mulus untuk melakukan transit. Masalah muncul di bandara transit itu, di mana mereka punya waktu kurang dari satu jam ke penebangan lanjutan.

Ketika menunggu, sang istri ingin membeli kopi tapi enggan membeli kopi di dekat gate penerbangan dan bersikeras membeli Starbucks.

Sang suami telah memperingatkan istrinya untuk tidak membeli kopi di Starbucks, karena tidak punya cukup waktu. Tapi, peringatan itu diabaikan oleh sang istri, yang yakin masih memiliki waktu hingga akhirnya pergi ke Starbucks tanpa ditemani sang suami.

"Saya mencoba mencegahnya, tapi tekadnya bulat. Dia pergi dengan langkah yang cepat, dan mengatakan akan kembali tepat waktu," ucap pria itu.

Setelah 15 menit berlalu dan boarding dimulai, sang istri belum juga kembali. Pria ini pun panik dan berulang kali menelepon sang istri.

"Mereka memanggil kelompok lain, lalu memanggil kelompok kami. Saya telepon istri saya tiga kali, yang akhinya dia jawab pada panggilan terakhir dan mengaku sedang menuju tempat boarding," katanya mengisahkan.

"Antrean panjang di Starbucks membuat dia harus menunggu sebentar. Saya mengatakan kepadanya bahwa mereka hampir selesai boarding dan dia harus bergegas," ucapnya.

Bahkan sang suami menunggu sampai penggilan terakhir, sebelum akhirnya memutuskan masuk pesawat karena sudah waktunya take-off. Setelah duduk di dalam pesawat beberapa menit, sang istri kemudian menelponnya.

Sang istri meminta suaminya berbicara ke kru kabin agar bisa turun pesawat untuk menemaninya. "Saya berkata 'Tidak'. Tidak adil untuk melakukan hal ini lagi. Saya bilang kita tidak mempunyai waktu lagi sekaligus menyatakan bahwa dia harus tetap terbang," ujar sang suami.

Sang istri dia minta untuk membeli tiket penerbangan selanjutnya agar tetap dapat bertemu putrinya yang sedang kuliah di East Coast.(fhm)