Wamenparekraf: Batik Bagian Kehidupan Masyarakat dan Diplomasi Budaya Indonesia

  • Oleh : Naomy

Senin, 02/Okt/2023 11:27 WIB
Presiden Jokowi dan Ibu Iriani di Istana Berbatik Presiden Jokowi dan Ibu Iriani di Istana Berbatik

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf) Angela Tanoesoedibjo menyampaikan, batik sebagai warisan kekayaan budaya bangsa telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan dari masyarakat yang kuat dan juga identitas bangsa. 

Baca Juga:
Hore, Kebun Binatang Surabaya Berhasil Bangkit Usai Pandemi

Wamenparekraf Angela dalam laporannya di acara "Istana Berbatik" yang berlangsung di depan Istana Merdeka Jakarta, Ahad (1/10/2023), mengatakan hal tersebut menjadi dasar dalam penyelenggaraan Istana Berbatik” dalam rangka menyemarakkan Hari Batik Nasional yang diperingati tiap 2 Oktober. 

"Istana Berbatik" merupakan sebuah pagelaran busana yang menampilkan ragam batik nusantara yang sarat akan makna filosofis dan keindahannya tak lekang oleh waktu. 

Baca Juga:
Sail Teluk Cenderawasih 2023, Momentum Promosi Potensi Wisata Bahari Papua

Turut hadir dalam acara tersebut Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana, serta Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Ibu Wury Estu Handayani.

“Pada pagelaran ini kita menyaksikan bagaimana batik telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia dari masa ke masa, dari generasi ke generasi, dan telah menjadi bagian dari diplomasi budaya Indonesia,” tutur Anggela.

Baca Juga:
Wamenparekraf Dorong Pengembangan Pariwisata Kintamani Bali

"Istana Berbatik" menampilkan ragam koleksi batik terbaik dari berbagai wilayah tanah air. Mulai dari koleksi batik kerajaan-kerajaan tanah air, batik kreasi pengrajin UMKM binaan Bank Indonesia BRI, serta batik karya perancang busana Indonesia. 

Koleksi-koleksi itu dipamerkan melalui peragaan busana di atas panggung peragaan (catwalk) sepanjang 150 meter dengan latar belakang Istana Merdeka yang megah dan historis. 

Wamenparekraf Angela selaku Ketua Pelaksana Istana Berbatik, menjelaskan pagelaran busana melibatkan 503 orang peraga termasuk para perwakilan kerajaan, pimpinan lembaga negara, duta besar, para menteri dan wakil menteri kabinet Indonesia Maju, anggota OASE (Organisasi Aksi Solidaritas Kabinet Kerja), gubernur, para pejabat kementerian/ lembaga dan pemerintah daerah serta BUMN, public figure, atlet serta model.

Istana Berbatik juga mempersembahkan seni tari, musik dan pameran UMKM batik sebagai wujud dukungan bagi karya anak-anak bangsa yang dihadiri sebanyak 4.380 undangan. 

Serta disiarkan secara nasional oleh media televisi dan online serta melalui videotron dan LED di area sekitar Istana Merdeka.

“Kami berharap, melalui acara ini batik sebagai warisan budaya Indonesia semakin digemari, semakin dikreasikan, semakin sering dikenakan, sehingga semakin lestari dan menyejahterakan,” ujar Wamenparekraf Angela.

Dalam kesempatan tersebut, Wamenparekraf tampak anggun mengenakan kain batik dari Jawa Timur yang dibeli di pengrajin Sidoarjo, Jawa Timur. Untuk motifnya adalah Anggrek Gringsing yang menggambarkan kecantikan flora di Indonesia.

Jawa Timur sendiri punya banyak motif batik. Diantaranya ada motif Lokcan dari Tuban, Gajah Oling dari Banyuwangi, Pring Sedapur dari Magetan, Reog Ponorogo, sampai motif Merak dari Sidoarjo. (omy)