Kemenhub Bersama Kementerian ESDM Uji Terbang Pesawat Garuda dengan Bahan Bakar Campuran Bioavtur

  • Oleh : Naomy

Kamis, 05/Okt/2023 17:25 WIB
Uji coba baha bakar campuran di Hanggar GMF Uji coba baha bakar campuran di Hanggar GMF

BANTEN (BeritaTrans.com) - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan bersama Direktorat Jenderal Energi Baru,Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengadakan ground run dan uji terbang bahan bakar campuran bioavtur sebesar 2,4 % (J2.4) yang terbuat dari minyak inti sawit (palm kernel oil) pada pesawat jet komersial B737-800 PK-GFX di Garuda Maintenance Facilities (GMF), Tangerang, Rabu (4/10/2023). 

Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) diwakili Kepala Sub Direktorat Sertifikasi Pesawat Udara Teguh Jalu Waskito mengatakan, flight test pada pesawat terbang komersial merupakan capaian penting dalam rangkaian pengembangan Sustainable Aviation Fuel atau SAF di Indonesia yang memenuhi aspek safety pesawat udara.

Baca Juga:
Ditjen Hubud Kawal Keselamatan Penerbangan di Festival Balon Udara 2024 di Wonosobo

Pada kesempatan yang sama Ditjen Hubud  menyerahkan special certificate of airworthiness kepada PT Garuda Indonesia atas penggunaan pesawat Boeing PK-GFX seri 737-800 untuk uji terbang tanpa penumpang dengan menggunakan bioavtur J2.4

Pengembangan SAF merupakan salah satu perwujudan dari tujuan aspirasional jangka panjang (LTAG) dari International Civil Aviation Organization (ICAO) untuk mencapai nol emisi karbondioksida (CO2) dari penerbangan pada tahun 2050. 

Baca Juga:
Garuda Indonesia Group Terbangkan 80.243 Penumpang di Puncak Arus Balik

Seperti diketahui sektor transportasi udara turut menyumbang 2% dari total emisi C02 global.

"Sejalan dengan itu, Ditjen Hubud berkomitmen pada upaya penurunan emisi baik dalam tingkat nasional dan internasional melalui penerbitan regulasi pendukung, keterlibatan langsung dalam diskusi strategis pada tingkat working group di ICAO," ungkapnya.

Baca Juga:
Garuda Resmi Layani Rute Penerbangan Jakarta-Doha PP

Uji terbang ini merupakan bagian dari penyusunan SAF roadmap dengan kolaborasi antara Kementerian ESDM, EBTKE, Lembaga Minyak Gas dan Bumi (Lemigas), PT Garuda Indonesia Group, PT Pertamina Group, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Peneliti ITB, Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI) dan stakeholder lainnya.

"Salah satu tujuan dilaksanakannya uji terbang ini adalah untuk mengetahui kinerja mesin pesawat dengan menggunakan bioavtur," kata dia.

Setelah uji terbang akan dilaksanakan joy flight sebagai seremonial dari seluruh rangkaian implementasi bioavtur yang telah dipersiapkan sejak Juli 2023.

Diharapkan ke depannya jenis bioavtur ini dapat diproduksi massal demi   implementasi SAF Indonesia yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. 

"Kami berharap Indonesia dapat berkontribusi menjadi penyumbang pasokan SAF dunia dalam rangka penurunan emisi karbon dari aktivitas penerbangan,” tutup Teguh. (omy)