Terminal Blok M Akan Direvitalisasi Tersambung dengan MRT

  • Oleh : Fahmi

Jum'at, 03/Nov/2023 13:26 WIB
Terminal Blok M. Terminal Blok M.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Terminal Blok M di Jakarta Selatan, akan direvitalisasi tahun 2024 dan diperkirakan selesai pada 2029.

Pembenahan tersebut dilakukan untuk mengintegrasikan Terminal Blok M dengan MRT Jakarta. Hal ini merupakan bagian dari rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengembangkan kawasan transit atau Transit Oriented Development (TOD).

Baca Juga:
Kemenhub Revitalisasi Terminal Tipe A Tingkir Salatiga, Bakal Jadi Pusat Kegiatan Masyarakat dan UMKM

Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) Terminal Bus Blok M, Joni Budhi, mengatakan bahwa revitalisasi sebenarnya sudah lama direncanakan. Tepatnya, sejak Oktober 2022. Hal ini disebabkan kontrak pengelola lama Terminal Blok M sejak 1992 habis pada 2022.

Kemudian, berdasarkan Pergub No 55 Tahun 2020, PT MRT Jakarta menjadi pengelola baru kawasan tersebut. Alhasil, proyek revitalisasi itu nanti akan berada di bawah pengelolaan PT MRT Jakarta.

Baca Juga:
Melihat Terminal Amplas Medan yang Tengah Direvitalisasi

"Berdasarkan Pergub No 55 Tahun 2020, pemenang proyek revitalisasi adalah PT MRT Jakarta. Jadi itu nanti di bawah pengelolaan PT MRT Jakarta, akan terintegrasi dengan MRT karena mengusung konsep Transit Oriented Development (TOD)," ucap Joni saat ditemui wartawan detik pada Kamis (2/11/2023).

Joni kemudian membeberkan, bahwa revitalisasi akan dilakukan di sejumlah titik di Terminal Blok M. Salah satunya, bakal ada pembangunan ruang tunggu untuk penumpang bus TransJakarta dari arah Taman Literasi Marta Christina Tiahahu.

Joni mengatakan hal ini sesuai masterplan untuk menjadikan kawasan itu berorientasi transit atau TOD. Kendati demikian, selain pembangunan ruang tunggu, ia tidak menjelaskan lebih detail infrastruktur apa saja yang akan dibenahi di Terminal Blok M.

Namun, ia mengungkap revitalisasi akan memakan waktu setidaknya empat sampai lima tahun. Revitalisasi Terminal Blok M, Jakarta Selatan bakal memakan waktu empat sampai lima tahun. Proses pembenahan dimulai 2024 dan diperkirakan selesai 2028-2029.

"Saya dengar pembangunan (revitalisasi) Terminal Blok M akan memakan waktu 4-5 tahun," jelasnya.

Selain itu, Joni mengatakan pihaknya sudah merancang sejumlah mitigasi untuk pengoperasian bus TransJakarta saat Terminal Blok M direvitalisasi. Ia menjelaskan, tidak semua jalur bus TransJakarta ditutup saat Terminal Blok M direvitalisasi. Hanya saja, beberapa pintu masuk dan keluar akan ditutup saat proses revitalisasi.

Mitigasi lainnya, Joni mengatakan Terminal Blok M yang terletak di kawasan Blok M berbentuk melingkar, sehingga dimungkinkan naik-turun penumpang di jalan seperti Jalan Melawai Raya, Jalan Panglima Polim, dan Jalan Sultan Hasanuddin.

"Kawasan ini, kan, bentuknya melingkar. Semisal ada pembangunan, bus bisa diarahkan ke titik-titik tertentu di Melawai, Panglima Polim, dan sebagainya. Kemudian pintu keluar Blok M yang di depan Gedung Gojek ini juga bisa jadi bus stop darurat untuk melayani," jelasnya.

Terminal Blok M adalah salah satu terminal yang menghubungkan masyarakat Jakarta yang hendak berpergian ke sejumlah wilayah seperti ke arah Jakarta Kota dan Manggarai. Terminal Blok M juga menjadi salah satu tempat bagi bus untuk berhenti ketika tidak mengangkut penumpang.

Sementara dihubungi terpisah, Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo, menjelaskan bahwa MRT Jakarta berperan sebagai pengelola utama kawasan Transit Oriented Development (TOD) Blok M - Sisingamangaraja, sesuai amanat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Hal ini ditetapkan dalam Pergub Nomor 55 Tahun 2020

"Peran MRT Jakarta sebagai pengelola utama kawasan TOD Blok M-Sisingamangaraja merupakan mandat dari Pemprov DKI Jakarta melalui Pergub Nomor 55 Tahun 2020," ungkap Tomo, sapaan karibnya, kepada detikcom via aplikasi pesan singkat.

Terkait dengan revitalisasi Terminal Blok M, Tomo mengatakan pihaknya masih dalam proses pengkajian karena pembangunan akan melibatkan banyak pihak. Ia tidak menjelaskan total nilai proyek maupun menyebut infrastruktur apa saja yang akan dibenahi di Terminal Blok M. Namun, Tomo memastikan bahwa revitalisasi akan mengakomodir masyarakat seperti yang dilakukan PT MRT Jakarta di kawasan TOD Dukuh Atas.

"Revitalisasi tersebut akan mengakomodir aksesibilitas yang memudahkan dan memberikan kenyamanan pejalan kaki dari dan ke stasiun MRT Blok M dan terminal bus Blok M seperti yang sudah kami lakukan pada kawasan TOD Dukuh Atas," pungkasnya.(fhm)