Angkasa Pura II Siap Layani Pengguna Jasa Peak Season Nataru

  • Oleh : Naomy

Senin, 04/Des/2023 21:29 WIB
Suasana di Bandara Angkasa Pura II Suasana di Bandara Angkasa Pura II


JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT Angkasa Pura II, pengelola 20 bandara di Indonesia, siap melayani perjalanan udara pengguna jasa dalam periode peak season Angkutan Natal dan Tahun Baru 2023/2024 (Nataru). 

Plt. Direktur Utama AP II Wendo Asrul Rose mengatakan, jumlah penumpang pada periode angkutan Nataru di 20 bandara AP II secara kumulatif diperkirakan naik sekitar 8% dibandingkan dengan periode yang sama 2022/2023. 

Baca Juga:
ACI Apresiasi Komitmen Bandara Soekarno-Hatta Terhadap Aspek Keselamatan

“Pada periode angkutan Nataru atau 18 Desember 2023 - 4 Januari 2024 (H-7 hingga H+3),  AP II memproyeksikan jumlah pergerakan penumpang di 20 bandara secara kumulatif mencapai 4,03 juta penumpang atau naik 8% dibandingkan dengan angkutan Nataru sebelumnya," ujar Wendo, Senin (4/12/2023). 

Khusus Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara tersibuk di Indonesia, jumlah pergerakan penumpang diperkirakan mencapai 2,61 juta penumpang atau naik 12%.

Baca Juga:
Lewat Program APEX in Safety, ACI dan Bandara Soekarno-Hatta Tingkatkan Standar Keselamatan

Adapun puncak arus keberangkatan pertama diperkirakan pada Jumat (22/12/2203), lalu puncak arus keberangkatan kedua pada Jumat (29/12/2023) serta puncak arus balik pada 2 Januari 2024. 

Dia menuturkan, penumpang pesawat pada periode nataru ini didominasi wisatawan yang ingin berlibur.

Baca Juga:
Bandara Radin Inten II Pastikan Kesiapan Pelayanan dan Fasilitas untuk Penerbangan Haji 2024

“Kenaikan sekitar 8% ini kami proyeksikan berdasarkan tren yang ada pada tahun ini, di mana jumlah penumpang sejak awal tahun juga terus mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan saat pandemi masih berlangsung pada 2020, 2021 dan 2022,” ujarnya. 

AP II memiliki rencana operasi guna memastikan kelancaran penerbangan pada periode peak season ini. 

“AP II telah telah menyusun rencana operasi yang menetapkan pengaturan sumber daya, fasilitas, dan penyesuaian jam operasi di sejumlah bandara,” ujar Wendo.

Rencana operasi dari sisi kesiapan personel, AP II menyiagakan 10.229 personel baik dari internal maupun eksternal, di mana jumlah ini meningkat 17% dibandingkan dengan kondisi normal yakni 8.753 personel. 

Seluruh fasilitas pelayanan dan operasional dipastikan juga siap dalam melayani peningkatan lalu lintas penerbangan.

“Sebanyak tiga bandara tetap beroperasi 24 jam yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Bandara Kualanamu (Deli Serdang) dan Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta). Sementara itu, 5 bandara akan ditambah jam operasinya,” ungkap dia. 

Bandara yang bertambah jam operasi adalah: Bandara Supadio (Pontianak) dari 13 jam menjadi 15 jam operasi; Bandara Minangkabau (Padang) dari 13,5 jam menjadi 15 jam operasi; Bandara Depati Amir (Pangkalpinang) dari 11 jam menjadi 12 jam operasi; 
Bandara Kertajati (Majalengka) dari 13 jam menjadi 15 jam operasi; Bandara Radin Inten II (Lampung) dari 12 jam menjadi 13 jam operasi. 

Operasi bandara juga didukung fasilitas Smart Airport, seperti di Bandara Soekarno-Hatta yang diperkuat AOCC (Airport Operation Control Center) sebagai pusat operasi dan kolaborasi di antara stakeholder, lalu Airport Infrastructure Control Center (AICC) yang memonitor infrastruktur di terminal.

Kemudian Land Transportation Operation Center (LTOC) sebagai monitoring moda transportasi darat, dan Terminal Operation Center (TOC). 

“Bandara Soekarno-Hatta sebagai tersibuk dan terbesar di Indonesia, didukung fasilitas Smart Airport dalam mengelola lalu lintas penerbangan sehingga dapat secara real time melakukan penyesuaian dengan cepat terhadap kondisi yang ada,” ujar Wendo.

Bandara-bandara AP II juga dilengkapi dengan fasilitas TravelinPass guna memungkinkan penumpang pesawat memproses keberangkatan hanya dengan wajah melalui biometric face recognition, sehingga dapat mempersingkat waktu proses di bandara termasuk saat peak season. 

Terkait aspek keselamatan, AP II mempersiapkan unit Airport Rescue & Fire Fighting (ARFF) untuk selalu siaga di seluruh bandara.

Adapun guna terus mengasah skill dan meningkatkan kemampuan, unit ARFF di AP II menggelar ARFF Challenge dan ARFF Summit dengan tema ‘Breaking the Limits, Preparing for the Next Challenge’ pada 20 - 22 November dan 28 - 30 November 2023, atau menjelang periode angkutan nataru 2023/2024.

Direktur Human Capital AP II Ajar Setiadi mengatakan ARFF Challenge dan ARFF Summit ini bertujuan untuk menguji dan meningkatkan kesiapan, kesigapan dan kecakapan personel ARFF.

“Penyelenggaraan dua kegiatan ini bertepatan menjelang periode angkutan nataru, sehingga kegiatan ini juga menjadi ajang meningkatkan kemampuan dan kesigapan dalam periode peak season akhir tahun,” tutur Ajar.

Dalam ajang ARFF Challenge, kompetisi terdiri dari Knowledge Challenge, Hard Skill Challenge, Innovation Challenge dan Video Challenge.

Sementara untuk ARFF Summit 2023 menghadirkan narasumber dari berbagai bidang yakni Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ikatan Pilot Indonesia dan Kasubdit IV Direktorat Bandara Udara Kementerian Perhubungan. (omy)