Bandara Banyuwangi Diganjar Sebagai Bandara Ramah Lingkungan

  • Oleh : Redaksi

Selasa, 26/Des/2023 15:10 WIB
Bandara Banyuwangi Bandara Banyuwangi

BANYUWANGI (BeritaTrans.com) -
Bandara Banyuwangi kelolaaan PT Angkasa Pura II meraih sertifikasi Greenship Net Zero Healthy Ready (NZH) dari Green Building Council Indonesia (GBCI). 

Bandara ini pertama di Indonesia yang diganjar ramah lingkungan dan memeroleh sertifikat NZH karena dinilai memiliki konsep bangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Baca Juga:
Bandara Banyuwangi Mulai Layani Penerbangan Umrah 22 Februari

“Dengan terbitnya sertifikat ini, menjadi bukti bahwa Bandara Banyuwangi adalah Green Airport. Di mana praktik-praktik pembangunan berkelanjutan memang dilaksanakan seperti pengelolaan ramah lingkungan, efisiensi dalam penggunaan energi, dan pemenuhan energi baru terbarukan (EBT),” kata Eksekutif General Manager (EGM) Bandara Internasional Banyuwangi, Johan Seno Acton, Selasa (26/12/2023). 

Menurutnya, sertifikat ini diterima oleh Direktur Enginering PT Angkasa Pura II di Jakarta pada November 2023. 

Baca Juga:
Bandara Banyuwang Segera Layani Penerbangan Jamaah Umrah

Atas sertifikat ini, semakin menegaskan konsep green building yang sejak awal diterapkan oleh bandara yang dirancang arsitek nasional, Andra Matin, dilansir dari laman beritajatim.com

“Dengan demikian bisa dibilang Banyuwangi berkomitmen mendukung program pengurangan emisi karbon dan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT),” katanya.

Baca Juga:
Top Markotop, Bandara Soekarno-Hatta Layani 2 Rute Penerbangan Tersibuk Dunia pada 2023, ke Denpasar dan Singapura!

Dia mengatakan, sejumlah aspek menjadi penilaian Bandara Banyuwangi. Di antaranya, kesehatan dan kenyamanan (Health & Comfort), antara lain kenyamanan termal (panas) dalam ruang dan pergantian udara ruangan.

“Strategi ventilasi udara alami dan penggunaan kisi-kisi kayu untuk sirkulasi udara di Bandara Banyuwangi menjadi salah satu kelebihan yang dinilai. Selain itu, green roof terminal juga menjadi nilai lebih,” jelas Johan.

Selain itu, dinilai mengenai efisiensi energi dan konservasi. Seperti pada sistem tata cahaya dalam ruang, sistem tata udara dalam ruang dan upaya reduksi emisi karbon.

“Untuk mengurangi emisi karbon Bandara Banyuwangi menggunakan pembangkit listrik tenaga surya di atap bandara. Lalu, juga menerapkan skylight untuk pencahayaan alami di siang hari. Penggunakan energi listrik yang minim pada berbagai ruangan juga menjadi salah satu penilaian positif,” imbuhnya.

Sertifikasi Greenship NZH yang telah diraih Bandara Banyuwangi ini akan digunakan sebagai percontohan bagi bandara lain di Indonesia. 

“Kami berharap semakin banyak bandara di Indonesia secara bertahap bisa menerapkan konsep Green Bulding sebagaimana Bandara Banyuwangi,” tutupnya. (soleh)