Ditjen Hubud Sebut Perusahaan Asal Jepang Tertarik Jalin Kerja Sama Pengembangan Bandara di Indonesia

  • Oleh : Naomy

Sabtu, 20/Janu/2024 11:41 WIB
Kerja sama Indonesia-Jepang di ATWG Kerja sama Indonesia-Jepang di ATWG

 

BANDUNG (BeritaTrans.com) – Jepang melalui Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT) menyampaikan ketertarikan beberapa perusahaan Jepang dalam pembangunan dan pengoperasian bandar udara di Indonesia khususnya Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sepinggan di Balikpapan.

Baca Juga:
Ditjen Hubud Sosialisasi Pelayanan Penumpang Berkebutuhan Khusus

Hal tersebut disampaikan pada acara Air Transportation Working Group (ATWG) yang digelar di Bandung 18-20 Januari 2024 

ATWG merupakan salah satu agenda dalam pertemuan Vice-Ministerial Level Meeting antara Indonesia dengan Jepang di bidang transportasi yang ke-11. 

Baca Juga:
Libatkan Pemerintah Daerah, Ditjen Hubud Sosialisasikan Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Bandara

Hadir mewakili Direktur Jenderal Perhubungan Udara adalah Direktur Bandar Udara Lukman F. Laisa, dan Direktur Angkutan Udara Putu Eka Cahyadhi, sementara itu mewakili MLIT Jepang adalah Director of International Airport Office - Civil Aviation Bureau Nukushina Seiji dan hadir memberikan closing remarks secara daring Assistant Vice-Minister for International Aviation, Minister’s Secretariat/Japan Civil Aviation Bureau Yamakhosi Toshihiro.

Lukman menyampaikan, Jepang memperkenalkan  empat perusahaannya yaitu Japan Airport Terminal Co., Ltd, JALUX Inc., Taisei dan SECOM. Co. Ltd, yang berpengalaman dalam pembangunan dan pengoperasian bandara utama di Jepang seperti Haneda Airport dan Narita Airport, serta beberapa bandar udara di luar Jepang seperti Beijing International Airport di China dan New Ulaanbaater Airport di Mongolia.

Baca Juga:
Tantangan Besar Dunia Penerbangan: Drone, Kota Bandara hingga Revolusi Low Cost Carrier

“Jadi empat perusahaan tersebut menyampaikan ketertarikan dan keinginan untuk melakukan kerja sama dalam pengembangan bandar udara di Indonesia, khususnya di Balikpapan guna meningkatkan fungsi Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sepinggan di Balikpapan sebagai pintu masuk Ibukota Kota Nusantara,” urai Lukman.

Dia menambahkan, dengan pengalaman Jepang yang luas, teknologi dan keahlian dalam pengembangan dan pengoperasian bandara di Jepang dan luar negeri diharapkan dapat membantu mengembangkan industri penerbangan di Indonesia.

Selain itu turut dibahas proposal Indonesia untuk meningkatkan rute ke Jepang, kemudian penjelasan terkait Indonesia State Safety Program, dan juga paparan perkembangan penggunaan bahan bakar alternatif untuk penerbangan Sustainable Aviation Fuel (BioAvtur) di Indonesia.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat sebagai ajang diskusi dan saling bertukar pengalaman antar kedua negara, harapannya selain dapat mengembangkan dunia penerbangan di kedua negara, juga dapat meningkatkan hubungan baik antara Indonesia dan Jepang,” pungkas Lukman. (omy)