Oleh : Naomy
TANGERANG (BeritaTrans.com) – Memastikan alur pelayaran yang tepat, aman, dan efisien, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut akan segera menetapkan Alur Pelayaran Masuk Pelabuhan Sebatik, Kalimantan Utara.
Direktur Kenavigasian, Capt. Budi Mantoro menyampaikamnya saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Rencana Penetapan Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan Sebatik, di Hotel Grand Zuri BSD City, Kamis (27/6/2024).
Baca Juga:
Jelang Hari Raya Idul Adha, Layanan Angkutan Kapal Ternak Dioptimalkan
“Pelabuhan Sebatik berperan penting dalam mendukung aktivitas pelayaran lokal, pengangkutan barang, dan transportasi penumpang antar pulau. Hal ini diperkuat dengan adanya Rute Sabuk Nusantara 97 yang melayani rute Palu, Tarakan, Nunukan, dengan tujuan akhir Pulau Sebatik,” ungkap Capt. Budi Mantoro, Kamis (27/6/2024).
Dia menjelaskan, Pelabuhan Sebatik turut memegang peranan penting dalam mendukung perekonomian penduduk di wilayah sekitarnya yang umumnya bergantung pada sektor perdagangan, perikanan, dan perkebunan.
Baca Juga:
Kemenhub Bersama Witherbys Susun Panduan Navigasi Terbsru Selat Sunda dan Lombok
Komoditas utama yang diperdagangkan ke wilayah Tawau atau sekitar wilayah Sebatik adalah sawit, kakao, pisang, dan ikan.
“Alur pelayaran yang tepat dan efektif akan memberikan manfaat besar, baik bagi para pelaut yang melintasi perairan maupun bagi seluruh komunitas yang bergantung pada aktivitas Pelabuhan," ucapnya.
Menurutnya, urgensi dilakukannya rencana penetapan alur-pelayaran masuk Pelabuhan Sebatik adalah untuk mencegah musibah seperti tubrukan, tenggelam, terbakar, dan kandas.
Hal ini didukung dengan perubahan kondisi perairan dari tahun-tahun sebelumnya yang harus menjadi perhatian.
Kantor Distrik Navigasi (Disnav) Tipe A Kelas III Tarakan telah melaksanakan kegiatan survey mandiri. Terkait ketertiban lalu lintas kapal, pihaknya juga telah menyediakan pedoman perencanaan pembangunan dan pengembangan, pengendalian dan pengawasan serta sebagai fasilitas kepelabuhanan baik pembangunan, pengembangan dan operasional untuk saat ini maupun saat yang akan datang.
“Pengaturan alur pelayaran yang baik akan memberikan dampak pada peningkatan efisiensi distribusi barang dan jasa, pengurangan biaya logistik, serta peluang baru bagi sektor pariwisata dan industri lainnya," tambahnya.
Oleh karena itu, Direktorat Kenavigasian menggarisbawahi bahwa rencana penetapan Alur Pelayaran Pelabuhan Sebatik sudah selayaknya dilaksanakan.
Dengan demikian, dapat memeroleh alur pelayaran yang ideal dan memenuhi berbagai aspek kepentingan dan kelancaran bernavigasi, serta melindungi kelestarian lingkungan maritim.
"Melalui FGD ini, kami juga mendorong sinergitas dan kerja sama antarinstansi dan para stakeholder untuk meningkatkan efisiensi pelayanan, memaksimalkan pemanfaatan sumber daya, dan menciptakan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat," tutup Capt. Budi.
FGD yang diselenggarakan secara luring dan daring ini diikuti peserta yang berasal dari Pushidrosal, Kemenko Marves, KKP, BIG, Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Utara dan Kabupaten Nunukan, serta perwakilan Kantor Distrik Navigasi Tipe A di seluruh Indonesia. (omy)