Ditjen Hubla Tingkatkan Efisiensi dan Kualitas Penanganan Kerangka Kapal

  • Oleh : Naomy

Selasa, 23/Jul/2024 05:25 WIB
Workshop penanganan kerangka kapal Workshop penanganan kerangka kapal


PADANG (BeritaTrans.com) - Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) resmi membuka Workshop Optimalisasi Penyelesaian Pengangkatan Kerangka Kapal Tahun Anggaran 2024 di Padang, Sumatera Utara, Senin (22/7/2024).

Workshop dihadiri berbagai pihak terkait, termasuk perusahaan salvage dan pelaku pekerjaan bawah air. 

Baca Juga:
26 Pemeriksa Kecelakaan Kapal Disertifikasi

Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas penanganan kerangka kapal di perairan Indonesia, guna mendukung keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim. 

"Dengan adanya forum ini, diharapkan adanya peningkatan standar keselamatan dan perlindungan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sektor transportasi laut," tutur Direktur KPLP Jon Kenedi.

Baca Juga:
Ditjen Hubla Bahas Kewajiban Pengangkatan Kerangka Kapal

Dia menegaskan pentingnya kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam memastikan tanggap dan terkoordinasinya respons dalam situasi darurat di laut. 

"Peran perusahaan salvage dan pekerjaan bawah air di perairan Indonesia sangat vital dalam menjaga keamanan dan efisiensi transportasi maritim,” ujar Jon. 

Baca Juga:
Ditjen Hubla Kembali Mentoring Pejabat PSCO

Dia juga menekankan komitmen pemerintah dalam mengawasi dan mengevaluasi perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam aktivitas salvage, guna memastikan penerapan praktik terbaik dalam penanganan kerangka kapal di perairan Indonesia. 

“Kami berkomitmen meningkatkan kompetensi pasar di sektor ini dan menjamin penerapan praktik salvage terbaik,” ungkapnya.

Workshop ini menghadirkan narasumber ahli yang membahas berbagai topik penting, termasuk perizinan salvage, peran perusahaan salvage, dan kontribusi asuransi dalam penanganan kerangka kapal. 

Materi-materi ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang tantangan teknis dan regulasi yang terkait.

Workshop ini kata Jon, diharapkan dapat meningkatkan standar keselamatan dan perlindungan lingkungan maritim, serta mendorong pertumbuhan ekonomi sektor transportasi laut di Indonesia. 

Acara ini dirancang untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan mendalam mengenai teknik terbaru dan praktik terbaik dalam penanganan kerangka kapal.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Pelaksana, Capt. Renaldo Sjukri menyatakan harapannya agar partisipan dapat memeroleh pemahaman mendalam tentang tantangan teknis dan regulasi terkait kerangka kapal. 

“Ini adalah langkah penting dalam meningkatkan kapasitas industri salvage di Indonesia,” ujar Capt. Renaldo.

Selama tiga hari, peserta workshop akan mendapatkan berbagai materi dari narasumber yang ahli di bidangnya, termasuk perizinan salvage, peran perusahaan salvage, dan kontribusi asuransi dalam penanganan kerangka kapal.

Acara ini menghadirkan Narasumber dari Bagian Hukum dan KSLN Setditjen Hubla yang membawakan materi Pengetahuan dan sosialisasi tentang perizinan salvage/pengangkatan kerangka kapal dan implementasinya sesuai dengan PM 27 Tahun 2022. 

Kemudian PT Nautic Maritim Salvage yang dengan materi Peran perusahaan salvage dan UPT sebagai pelaksana penyingkiran kerangka kapal dan atau muatannya dan dari Representatif Club P&I PT Camarindo yang membawakan materi Peran asuransi terhadap kapal motor dengan tonase kotor kurang dari GT 35.

“Semoga acara ini memberikan wawasan dan solusi yang bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih atas perhatian dan kerjasama yang telah diberikan,” tutup Jon. (omy)