Oleh : Naomy
TANGERANG (BeritaTrans.com) - Menyikapi banyaknya insiden kecelakaan yang melibatkan kendaraan angkutan barang pada beberapa bulan terakhir, Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat sosialisasi keselamatan pada puluhan pengemudi angkutan barang di Rest Area Tol Merak Km 14A dan 43A.
"Ada dua materi sosialisasi yang disampaikan kepada pengemudi, pertama mengenai cara mengemudi ketika berada di jalan menurun dan kedua bagaimana melakukan pemeriksaan terhadap rem sebelum kendaraan melakukan perjalanan," ujar Direktur Lalu Lintas Jalan Ahmad Yani saat sosialisasi pada pengemudi angkutan barang, Sabtu (23/11/2024).
Baca Juga:
Hendak Liburan Nataru Naik Angkutan Umum? Perhatikan Stiker Ini di Bus yang Ditumpangi!
Sebelum memasuki jalan menurun menurutnya, pengemudi agar memindahkan posisi transmisi ke gigi rendah.
Ketika jarum RPM pada tachometer menuju ke zona merah (zona bahaya) segera aktifkan exhaust brake (skep/brake/rem angin) untuk menurunkan RPM ke zona aman.
"Selanjutnya, pertahankan exhaust brake dan jangan dimainkan. Bila jarum RPM masih naik dan menuju ke zona merah injak pedal rem lepaskan kembali pedal rem bila jarum RPM sudah berada di zona putih," jelas Yani.
Dia menekankan bahwa penggunaan rem pedal di jalan menurun bukan untuk menghentikan kendaraan melainkan untuk menurunkan jarum RPM ke zona aman dan jangan memindahkan gigi di jalan menurun serta hindari penggunaan rem pedal secara berulang karena dapat menyebabkan rem blong.
Baca Juga:
Kemenhub, Korlantas Polri, dan KemenPU Sepakati Atur Lalu Lintas Saat Libur Nataru
Pada kesempatan ini, dipaparkan juga enam langkah melakukan pemeriksaan rem sebelum kendaraan melakukan perjalanan.
Di antaranya, parkirkan kendaraan di tempat yang benar dengan roda terganjal dan rem tangan diturunkan, putar kunci kontak ke posisi "on" pastikan semua fungsi kendaraan bekerja (tidak ada lampu indikator yang menyala) dan tabung angin terisi penuh.
"Kedua, kita perlu pastikan tidak ada kebocoran pneumatic dengan cara injak pedal rem selama kurang lebih dua menit. Penurunan tekanan angin tidak boleh lebih dari 0,5 bar. Bila tekanan angin >0,5 bar menandakan kondisi kampas rem tidak baik dan bila tekanan angin mengalami penurunan terus, menandakan adanya kebocoran," urainya.
Ketiga, pastikan tabung angin dalam kondisi baik. Periksa dengan menarik tuas/cincin tabung angin, bila keluar air/oli, stop operasi dan minta mekanik memeriksa filter air dryer atau kompresornya. Kemudian keempat, pastikan exhaust brake dan rem tangan berfungsi dengan baik.
Tahap kelima yaitu memastikan tidak ada kebocoran hydrolik dengan memeriksa persediaan minyak rem dalam kondisi cukup dan yang keenam memeriksa ban, tekanan angin dan kondisi fisik ban dalam keadaan baik.
"Setelah aman untuk melakukan perjalanan, pengemudi bisa memulai perjalanan," imbuh Yani.
Adapun, materi sosialisasi tersebut merupakan tips dari investigator KNKT sebagai temuan terhadap indikasi terjadinya suatu kecelakaan fatal pada angkutan barang dan bus serta merupakan hal yang sangat penting diketahui oleh para pengemudi.
"Hari ini dilakukan sosialisasi kepada pengemudi angkutan barang umum sebanyak 55 orang dan pengemudi angkutan barang khusus sebanyak 15 orang. Di samping itu terdapat juga pengemudi angkutan pariwisata sebanyak delapan orang," tambah dia.
Yani berharap, dengan adanya sosialisasi tatap langsung dengan para pengemudi dapat menambah pengetahuan pengemudi dan mereka dapat menyebarluaskan informasi penting ini pada pengemudi lainnya. (omy)