Oleh : Naomy
BOGOR (BeritaTrans.com) - Strategi mengatasi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Jabodetabekpunjur masih terus menyisakan PR.
Baca Juga:
Menolak Keras Rencana Penghapusan Transjakarta Koridor 1
Maklum saja, antusiasme masyarakat berlibur masih sangat banyak yang memilih mendatangi destinasi wisata berbasis alam.
Secara khusus bagi masyarakat perkotaan seperti di Jabodetabek, liburan menjadi waktu ideal untuk melepaskan diri dari rutinitas dengan mengunjungi tempat yang menawarkan suasana alam dan udara segar.
Baca Juga:
Kantor Pusat Kemenhub Kini Miliki Pusat Informasi Transportasi Pusintrans
Beberapa destinasi wisata di Jabodetabek yang diperkirakan ramai pada libur akhir tahun adalah Taman Impian Jaya Ancol, Kebun Binatang Ragunan, Taman Mini Indonesia Indah, Kebun Raya Bogor, Kota Tua Jakarta, Taman Safari Bogor, Kawasan Puncak Cipanas, dan Kepulauan Seribu
Untuk mengatasi kemacetan, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan telah melakukan berbagai upaya.
Baca Juga:
Libur Nataru? Ayo Hindari Macet dengan Nikmati Destinasi Wisata Alternatif
Seperti rekayasa lalu lintas (ganjil-genap, sistem buka tutup, dan satu arah (one-way), penertiban pedagang kaki lima, bahkan pernah ada program penyediaan bus rute Pasaraya Blok M ke Taman Safari Indonesia.
Namun demikian, langkah-langkah ini belum sepenuhnya mampu mengatasi kemacetan lintas Puncak yang kerap mencapai tingkat ekstrem, seperti yang terjadi pada libur Maulid Nabi Muhammad SAW pada September 2024, di mana kemacetan terjadi hamper 24 jam di mana antrean kendaraan mencapai 16 kilometer.
Hal itu disebabkan besarnya volume kendaraan bermotor pribadi yang lewat, sementara kapasitas jalannya tidak bertambah.
Institut Studi Transportasi (Instran) menangkap hal itu sebagai tantangan dan pantas diperbincangkan untuk memeroleh solusi bersama.
Untuknya, Instran mengadakan diskusi publik bertajuk "Destinasi Wisata Alternatif di Jabodetabekpunjur dalam Menjawab Tantangan Kepadatan Lalu Lintas Masa Libur Nataru".
"Ini guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya “macet horror” berulang dan dalam upaya mencari solusi jangka panjang,' tutur Ketua Instrans Ki Dharmaningtyas yang juga menjadi moderator diskusi di Bogor, Jumat (13/12/2024).
Diskusi ini selain membahas mengenai strategi pengaturan lalu lintas untuk menghindari stagnasi di Kawasan Puncak, juga bertujuan mendorong pemerintah daerah untuk mempromosikan destinasi wisata alternatif sehingga nantinya tidak terpusat di satu lokasi saja.
Selain itu, diskusi ini juga untuk mendorong penataan kawasan wisata utama serta aksesibilitas transportasi menuju kokasi wisata agar berkeselamatan, aman, dan nyaman.
Adapun sejumlah narasumber yang hadir adalah Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar; Kasubdit Angkutan Orang Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bayu.
Kepala Bidang Industri PariwisataDinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Iffan; Kaur Operasional Satlantas Polres Bogor, Iptu Ardian Novianto Ashari, dan Pengamat Perkotaan Universitas Trisakti Dr. Yayat Supriatna,.
Diskusi ini juga turut mengundang Penanggap dari Dinas Perhubungan yaitu Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor Marse Hendra Saputra;Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Muhammad Sapharri; Perencana Zulfikar.
"Acara ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi konkrit untuk mengatasi tantangan kepadatan lalu lintas, sekaligus memberikan alternatif pilihan wisata khususnya bagi masyarakat Jabodetabek selama libur Nataru," ungkapnya.
Kolaborasi lintas stakeholder dalam mengatasi kemacetan lalu lintas kawasan Puncak pada masa liburan perlu ditingkatkan dalam bentuk kerja sama dan sinergi.
Baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, kepolisian, masyarakat, dan sektor swasta yang melibatkan pelaku usaha wisata dan transportasi perlu membangun upaya penyelesaian tantangan kepadatan lalu lintas masa libur Nataru, khususnya di kawasan Jabodetabekpunjur.
"Berbagai langkah seperti promosi destinasi wisata alternatif hingga penataan kawasan Puncak Bogor menjadi ulasan dalam mengatasi tantangan kepadatan lalu lintas Puncak setiap masa liburan," kata Dharmaningtyas.
Dengan kerja sama lintas sektor, momentum libur akhir tahun dapat dinikmati oleh masyarakat dengan lebih selamat, nyaman dan lancar. (omy)