Oleh : Naomy
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Maskapai Garuda Indonesia terus memperkuat komitmen turut ambil bagian dalam upaya pengembangan produk unggulan perkebunan nasional.
Garuda Indonesia melaksanakan pengiriman minyak nilam asal Aceh ke Perancis mulai Ahad (13/4/2205).
Baca Juga:
Wow, Garuda Indonesia jadi Maskapai dengan Pertumbuhan Penumpang Terbesar di Asia Tenggara
Pada pengiriman perdana ini, Garuda mengangkut sedikitnya satu ton minyak nilam dari Aceh untuk dikirimkan ke Paris, Perancis.
Pengangkutan perdana minyak nilam tersebut tiba di Paris keesokan harinya pada Senin (14/4/2025) setelah sebelumnya dilayani dengan GA 147 rute Banda Aceh – Jakarta kemudian dilanjutkan dengan GA 088 Jakarta – Amsterdam dan kemudian menuju ke Paris dengan menggunakan layanan transportasi darat intra Eropa mitra Garuda Indonesia.
Baca Juga:
Hadapi Tantangan Supply Chain Industri Global, Garuda Indonesia Group Optimalkan Kapasitas Produksi
Ke depannya pengangkutan minyak nilam dari Aceh menuju Paris tersebut akan dilayani sekali setiap minggunya.
Direktur Niaga Garuda Indonesia, Ade R. Susardi mengungkapkan, pengangkutan ekspor minyak nilam tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen Garuda Indonesia untuk menyediakan aksesibilitas layanan penerbangan dalam upaya peningkatan daya saing produk ekspor nasional khususnya komoditas perkebunan nasional guna akselerasi pertumbuhan ekonomi daerah.
Baca Juga:
Garuda Indonesia Terbangkan 4.158 Calon Jemaah Haji Pada Hari Pertama Keberangkatan
“Merupakan suatu kebanggaan bagi kami sebagai maskapai pembawa bendera bangsa untuk dapat turut berpartisipasi dalam upaya peningkatan daya saing produk unggulan nasional yang dalam hal ini kami laksanakan melalui penyediaan jaringan penerbangan ke berbagai negara tujuan ekspor nasional, khususnya Perancis yang dikenal sebagai salah satu negara penghasil produk fashion terbaik di dunia,” urai Ade, Rabu (16/4/2025).
Dengan produksi tahunan minyak nilam dari provinsi Aceh yang mencapai 159 ton per tahun serta potensi pengiriman ekspor sebesar 36 ton setiap tahunnya.
"Kami optimistis dukungan aksesibilitas transportasi udara Garuda untuk komoditas unggulan Aceh ini dapat mendorong daya saing produk ekspor Aceh di kancah global," ungkapnya.
Melalui skema pengiriman yang semakin seamless dan packaging kargo yang aman, diharapkan komoditas minyak Nilam Aceh ini akan semakin memperluas pangsa pasar global.
Ade melanjutkan, sebagai negara tropis, Indonesia dikenal memiliki berbagai bahan baku terbaik untuk menghasilkan berbagai produk, salah satunya adalah minyak nilam yang digunakan sebagai bahan baku untuk penghasil produk turunan seperti parfum, kosmetik hingga herbal.
“Produk unggulan perkebunan nilam yang dikelola oleh masyarakat lokal tersebut merupakan salah satu potensi daya ekspor unggulan Indonesia, khususnya Aceh.
Aceh terkenal sebagai salah satu daerah penghasil nilam terbaik di dunia mengingat keunggulan yang dimilikinya.
Dengan dukungan berbagai pihak, kegiatan hulu hilir minyak nilam ini dapat meningkatkan perekonomian lokal masyarakat Aceh.
"Lebih lanjut ke depannya dengan berbagai potensi unggulan dari berbagai daerah di Indonesia, diharapkan komitmen dukungan yang kami hadirkan khususnya dalam penyediaan layanan aksesibilitas layanan penerbangan dapat meningkatkan daya saing produk nasional Indonesia sebagai negara eksportir unggulan di kancah global," beber dia.
Sementara itu Walikota Banda Aceh Illiza Sa'adudin Djamal dalam sambutannya menyampaikan dukungan penuh bagi industri hulu hilir nilam Aceh.
“Kita punya nilam, bungong jeumpa, seulanga dan lain-lain yang sangat berpotensi menjadi bahan baku parfum yang unik dan berkualitas tinggi," kata Illiza.
Menurutnya, nilam Aceh memiliki keunggulan sebagai nilam yang terbaik di dunia dan banyak digunakan sebagai bahan baku parfum di banyak negara, karena itu dalam waktu dekat Banda Aceh akan menggagas gerakan Banda Aceh Kota Parfum Indonesia.
“Melalui dukungan ini, kami harapkan dapat menyediakan konektivitas dari Aceh dengan waktu pengiriman yang lebih singkat, sehingga kualitas dan kesegaran produk menjadi lebih terjaga serta dengan cost logistik yang lebih kompetitif sehingga kedepannya kami harapkan dapat meningkatkan geliat ekspor produk produk unggulan Indonesia,” pungkas Ade. (omy)