Hub Dukuh Atas, Simbol Baru Interkoneksi Antarmoda

  • Oleh : Naomy

Kamis, 08/Mei/2025 15:45 WIB
Gubernur DKI Jakarta dan Dirut MRT Jakarta di Gedung Hub Dukuh Atas Gubernur DKI Jakarta dan Dirut MRT Jakarta di Gedung Hub Dukuh Atas


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Gubernur Provinsi DKI Jakarta Pramono Anung meresmikan Hub Dukuh Atas di Gedung, Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Rabu (7/5/2025).

Transport Hub merupakan bagian dari Kawasan Berorientasi Transit Dukuh Atas ini menurutnya, dibangun serta dikelola MRT Jakarta, yang merupakan simbol kolaborasi antara
operator transportasi publik di Jakarta.

Baca Juga:
Menhub: Guna Dukung Kelancaran Angleb, Partisipasi Pemprov Jakarta Sangat Penting

"Ini juga menjadi titik pertemuan serta integrasi kereta commuterline, MRT Jakarta, LRT Jabodebek, BRT Transjakarta, dan kereta bandara," tutur Pramono.

Dikatakannya, gedung transport hub Dukuh Atas ini wujud nyata kolaborasi dalam membangun kawasan yang terintegrasi dan inklusif. 

Baca Juga:
Saat Heru Lebih Memilih ERP untuk Atasi Kemacetan Dibanding Dorong Warga Ibu Kota Naik Transportasi Publik...

“Saya sudah melihat hingga lantai 12. Fasilitasnya sangat bagus, dan pemandangannya 
luar biasa. Nanti saya akan berbicara dengan Menteri Perhubungan agar fasilitas ini terkoneksi dengan LRT, MRT, dan KRL,” ungkapnya.

Seperti diketahui bersama, kawasan Dukuh Atas telah menjelma menjadi kawasan dengan pola hidup baru. 

Baca Juga:
Kemenhub dan Pemprov DKI Jakarta Tingkatkan Integrasi Angkutan Massal

Masyarakat dapat berpindah moda transportasi dengan aman dan nyaman. Bahkan, kegiatan ekonomi bergeliat dan tumbuh dengan baik. 

Gaya hidup dan mobilitas perkotaan yang  mengedepankan pejalan kaki terwujud dengan baik di area ini. 

"Jakarta telah tumbuh menjadi Kota Global. Target pemerintah, pada 2025, Jakarta bisa masuk peringkat 50 besar," ungkap dia.

Terdiri dari 12 lantai, fungsi gedung transport hub bukan sekadar titik transit pengguna transportasi publik, melainkan sebagai pusat interkoneksi dan aktivitas masyarakat. 

Lantai satu hingga empat merupakan area dengan berbagai retail sebagai pendukung gaya hidup masyarakat perkotaan, lantai lima hingga delapan sebagai area perkantoran, dan lantai sembilan hingga 12 sebagai hotel. 

Dengan luas sekitar 17 ribu meter persegi, pusat interkoneksi ini menjadi titik pertemuan dan integrasi berbagai moda transportasi publik di Dukuh Atas sekaligus sebagai simbol urban baru di Jakarta.

Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat mengungkapkan, titik temu yang diharapkan menjadi ikon baru di Jakarta ini merupakan bagian dari pengembangan kawasan berorientasi transit Dukuh Atas yang mengusung tema Poros Transit Internasional dan Kolaborasi Gerak. 

"Selain fasilitas dan layanan di gedung, area pejalan kaki di sekitar gedung pun telah menjadi salah satu pusat seni budaya melalui kegiatan musik live oleh 
teman-teman seniman di Jakarta,” ucap Tuhiyat.

“Transit-oriented development pertama di Indonesia ini akan mewujudkan mimpi masyarakat urban Jakarta yang menginginkan tempat transit dekat, aman, nyaman, dan terjangkau, yang 
mendukung gaya hidup serta mobilitas masyarakat perkotaan."

Selain itu, sebagai bagian dari komitmen terhadap pembangunan kota berbasis 
transportasi massal, MRT Jakarta bersama anak perusahaan dan mitra kerja telah menjalankan sejumlah proyek pengembangan dan pengelolaan infrastruktur di Kawasan Berorientasi Transit (KBT) di Dukuh Atas lainnya seperti JPM Dukuh Atas, Terowongan Kendal, pedestrianisasi Blora 
– Kendal, Revitalisasi Taman Kudus, pelebaran jalan Pati - Juana, penataan kawasan Promenade Karet. (omy)