Kisah Pilot Muda Banting Stir Jadi Pengantar Makanan Akibat Pandemi Corona

  • Oleh : Redaksi

Minggu, 29/Nov/2020 10:30 WIB
Roman Savin Foto: Facebook/Roman Savin. (Ist) Roman Savin Foto: Facebook/Roman Savin. (Ist)

MOSKOW (BeritaTrans.com) - Pandemi Covid-19 telah membawa perubahan drastis pada kehidupan banyak orang. Bahkan profesi yang dianggap prestisius dengan penghasilan stabil pun kena imbasnya.Salah satunya pilot pesawat terbang.

Merebaknya penyakit Covid-19 membuat banyak negara memberlakukan larangan pergi ke luar negeri demi mencegah penyebaran. Alhasil banyak pilot dan pramugari yang harus dirumahkan. Salah satunya Roman Savin.

Baca Juga:
Tabrakan 2 Pesawat Temput Ukraina, 3 Pilot Tewas

Roman Savin Foto: Facebook/Roman Savin

Baca Juga:
Viral! Pilot SpiceJet Bikin Penumpang Terpingkal dengar Pidatonya Jelang Penerbangan

Pria asal Rusia ini sudah tiga tahun bekerja sebagai pilot. Tapi karena sebagian besar penerbangan ditutup, ia pun banting stir demi bisa menafkahi kebutuhan hidupnya. Dari pilot muda, pria berusia 23 tahun ini alih profesi menjadi pengantar makanan.

Kisah Roman Savin ia bagikan lewat akun media sosial Rusia bernama Pikabu. Pria yang menetap di Lithuania ini mengunggah foto before-after dia menjadi pilot dan pengantar makanan. Unggahannya pun jadi viral.

Baca Juga:
Pilot India Dilarang Terbang Gegara Ngopi di Kokpit

Seri foto pertama diambil pada 2019 dan seri kedua di 2020. Lewat unggahannya, Roman ingin memperlihatkan kehidupan yang dia alami sebelum dan setelah pandemi virus Corona.

Foto sama-sama menunjukkan dia berada di sebuah lift. Namun dengan seragam kerja yang sama sekali berbeda. Satu seragam pilot, satu lagi baju casual lengkap dengan wadah pembawa makanan.

"Saya pria 23 tahun dan saya pernah bekerja sebagai pilot selama 3 tahun. Seperti yang kalian ketahui, pandemi telah membuat industri penerbangan berad di titik paling minimum," tulisnya, seperti dikutip dari Boredpanda.


Roman Savin Foto: Facebook/Roman Savin

Dia melanjutkan, "Tahun lalu, saya biasa terbang 90-100 jam sebulan saat liburan musim panas dan tahun ini, jam terbang saya total hanya 140 jam setahun. Saya masih kerja sebagai pilot karena perusahaan masih membuka beberapa penerbangan, kebanyakan charteran, dan rata-rata hanya sekali sebulan, artinya saya punya 30 hari waktu luang."

Untuk mengisi waktu luang sekaligus menambah penghasilan, Roman pun bekerja dari rumah sebagai agen sales untuk toko perangkat penerbangan. Dia juga kerja paruh waktu sebagai pengantar makanan.

Roman mengaku tidak mengeluh dengan keadaannya yang sekarang. Sebab dia jadi bisa melakukan berbagai pekerjaan di luar penerbangan sementara waktu.

"Terus terang, saya menyukainya," tandas Roman. (fhm/sumber:detikcom)