Airnav Indonesia Kelola 55.188 Pergerakan Pesawat Selama Nataru

  • Oleh : Naomy

Senin, 04/Janu/2021 17:46 WIB
Tower Airnav Indonesia (dok) Tower Airnav Indonesia (dok)

TANGERANG (BeritaTrans.com) - AirNav Indonesia menyampaikan sukses mengelola 55.188 pergerakan pesawat udara sejak 18 Desember 2020 - 3 Januari 2021 pada periode angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru).

Direktur Utama AirNav Indonesia, M. Pramintohadi Sukarno mengatakan, data tersebut belum ditambah dengan data posko monitoring Nataru hari terakhir.

Baca Juga:
Bandara Kertajati Layani Angleb Setelah Operasi Penuh, Jumlah Penumpang di Puncak Mudik Tembus 2.386

“Pada puncak arus balik kedua, Minggu (3/1/2021), AirNav Indonesia melayani 3.481 pergerakan pesawat udara di seluruh Nusantara, terdiri dari 3.380 penerbangan rute domestik dan 101 penerbangan rute internasional. Rata-rata jumlah penggunaan slot penerbangan pada delapan bandara besar mencapai 71%,” urai Pramintohadi, Senin (4/1/2021).

Dijelaskannya, lima bandara dengan pergerakan pesawat udara terbanyak yang dilayani Minggu kemarin antara lain adalah Bandara Soekarno-Hatta dengan 902 pergerakan.

Baca Juga:
Puncak Arus Mudik, Airnav Layani 1.200 Penerbangan Sehari di Bandara Soekarno-Hatta

Selanjutnya di Bandara Juanda-Surabaya, dengan 262 pergerakan, Bandara I Gusti Ngurah Rai-Denpasar, dengan 257 pergerakan, Bandara Hasanuddin-Makassar, dengan 243 pergerakan, dan Bandara Kualanamu-Medan, dengan 152 pergerakan.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh AirNav Indonesia, kata dia, puncak pergerakan pesawat udara untuk arus mudik terjadi pada 23 Desember 2020. 

Baca Juga:
Bandara Kualanamu Siap Layani Angkutan Lebaran

“Pada 23 Desember 2020, kami melayani 3.848 pergerakan pesawat udara, yang juga merupakan jumlah tertinggi pada periode angkutan Nataru. Rata-rata jumlah penggunaan slot penerbangan pada delapan bandara besar mencapai 74%,” ujarnya.

Lima bandara dengan pergerakan pesawat udara terbanyak pada tanggal 23 Desember antara lain adalah Bandara Soekarno-Hatta dengan 917 pergerakan, Bandara Hasanuddin-Makassar, dengan 279 pergerakan, Bandara Juanda-Surabaya, dengan 260 pergerakan, Bandara I Gusti Ngurah Rai-Denpasar, dengan 207 pergerakan dan Bandara Kualanamu-Medan, dengan 157 pergerakan.

Sedangkan untuk rute internasional, menurut Pramintohadi, memang masih jauh dari kondisi normal sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia. 

“Untuk pergerakan rute internasional memang masih minus sampai dengan 85%. Bahkan, penerbangan lintas atau overflying minusnya juga masih sampai dengan 79% dibandingkan dengan kondisi normal," ungkapnya.

Tapi dia yakin, ke depan kondisi pergerakan rute internasional dan overflying juga akan semakin membaik seiring dengan pengetatan protokol kesehatan di industri penerbangan.

AirNav Indonesia pada Desember 2020 melayani total 122.480 pergerakan di seluruh ruang udara Indonesia. 

Angka ini turun 34% dibandingkan dengan pergerakan yang dilayani pada Desember 2019, yakni 184.752. Total pergerakan pesawat udara yang kami layani pada 2020 adalah 1.202.748 pergerakan, sedangkan pada 2019 sebesar 2.097.595 pergerakan. 

"Namun tren pergerakan pesawat udara sejak Mei 2020 sampai dengan saat ini terus meningkat dan berangsur pulih,” terangnya. 

Posko monitoring Nataru, menurut Pramintohadi, dilaksanakan AirNav Indonesia sejak 18 Desember 2020 lalu, dan akan ditutup hari ini. 

AirNav Indonesia telah mengimplementasikan protokol kesehatan ketat agar para petugas navigasi penerbangan di lapangan tetap sehat dan terhindar dari virus Covid-19.

“Protokol kesehatan dengan penerapan 3M, menjaga jarak, mencuci tangan dan menggunakan masker, menjadi basis utama kami bagi seluruh personel layanan navigasi penerbangan yang bertugas di lapangan. Kami sampaikan apresiasi kepada seluruh personel yang bertugas di lapangan yang sangat patuh terhadap protokol kesehatan yang berlaku di industri penerbangan dan terus memberikan pelayanan terbaik di seluruh cabang layanan navigasi penerbangan AirNav Indonesia baik di bandara besar maupun bandara perintis, dari Sabang sampai Merauke,” tutur Pramintohadi.

Pihaknya juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pemangku kepentingan di industri penerbangan nasional, Kementerian Perhubungan, pengelola bandara dan maskapai penerbangan yang berkolaborasi erat dalam menyukseskan angkutan Nataru ini. 

"AirNav Indonesia bersama seluruh stakeholder penerbangan nasional, telah membuat angkutan NATARU berjalan dengan selamat, aman dan efisien,” pungkasnya. (omy)