JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pihak PT MRT Jakarta, berencana mengakuisisi 51 persen saham PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Sehingga KAI nantinya hanya memiliki saham 49 persen di KCI.

Direktur Utama MRT Jakarta, William Sabandar, mengungkapkan saat ini proses akuisisi tersebut sedang berlangsung dalam tahap due diligence untuk menentukan nilai aset dan valuasi dari PT KCI. Proses akuisisi ini direncanakan terlaksana di tahun 2021.

Baca Juga:
Penandatanganan Paket Kontrak 205 MRT Jakarta Disaksikan Menhub

"Prosesnya sedang dihitung. Karena kita dalam proses transaksi karena itu selayaknya akan kami sampaikan nilai valuasinya setelah proses transaksi selesai," kata William saat konferensi pers secara virtual, Selasa (5/1/2021).

William menjelaskan pihaknya menggandeng PwC sebagai jasa konsultan. Dalam prosesnya juga ada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk memastikan valuasi PT KCI.

Baca Juga:
Kartu Multi Trip Ticket MRT Bakal Dihapus, Penumpang Harus Pakai Apa?

MRT Jakarta berencana mengakuisisi setelah terbentuknya PT Moda Integrasi Jabodetabek (MITJ) atau perusahaan patungan antara MRT dan KAI. William mengatakan, langkah tersebut diambil salah satunya untuk memaksimalkan integrasi perkeretaapian di Jabodetabek.

Selain integrasi antarstasiun, proses ini juga bakal mengintegrasikan tiket hingga pengembangan kawasan berorientasi transit atau TOD.

Baca Juga:
Proyek Transportasi Jakarta 2025-2044, Ini Rancangannya!

Sebagai informasi, PT MRT memperoleh tambahan modal tambahan berasal dari pinjaman Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada PT Sarana Multi Infrastruktur dalam rangka program pemulihan ekonomi nasional (PEN) senilai Rp 1,7 triliun. Dana tersebut yang juga dimanfaatkan untuk proses akuisisi KCI. (Kumparan.com)