Penumpang Sepi, Pengemudi Bus Madu Kismo ini Sering Nginap di Terminal Pulo Gebang: Uang Habis buat Makan dan Ngopi

  • Oleh : Fahmi

Rabu, 13/Janu/2021 22:43 WIB
Subianto pengemudi bus PO Madu Kismo jurusan Jakarta-Madura. Subianto pengemudi bus PO Madu Kismo jurusan Jakarta-Madura.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Imbas dari masa pemberlakuan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dirasakan oleh moda transportasi darat terutama bus antarkota antarprovinsi.

Hal itu diungkapkan pengemudi bus PO Madu Kismo, jurusan Jakarta-Sumenep, Subianto, 50 tahun. Dia telah dua hari menginap di terminal Pulo Gebang, Jakarta, lantaran penumpang sepi

Baca Juga:
Terminal Kepuhsari Jombang Hanya Berangkatkan Sedikit Bus saat Libur Panjang

"Perpal ini sudah dua malam, besok siang berangkat lagi. Karena, Senin kemarin ada aturan baru toh. Biasanya juga perpal, tapi palingan ya cuma sehari tok," katanya Subianto kepada BeritaTrans.com di terminal tersebut, Rabu (13/1/2021).

Warga Desa Warugunung, Rembang, Jawa Tengah ini menjelaskan saat diberlakukannya kebijakan tersebut, bus yang biasanya akan menginap atau perpal selama tiga malam.

Baca Juga:
Lika-Liku Perjalanan Bus ALS Bekasi ke Medan, Lalui Lintas Tengah Sumatra Berhari-Hari

"Ini sepi karena enggak ada penumpang. Ya semenjak ada 'covid apa itu'(PPKM) kemaren (Senin,11/1)," katanya.

Dikatakan bapak dua anak ini selama perpal dia akan tinggal di dalam bus dan harus kembali menghabiskan uang gaji untuk sekadar menambah uang makan, yang dirasanya kurang karena harus membeli rokok dan kopi.

Baca Juga:
Sopir Jaklingko dan Pengurus Bus AKAP Cekcok di Terminal Lebak Bulus, Begini Kronologinya

"Jakarta-Madura itu cuma Rp300 ribu gajinya. Kalau di sini perpal cuma dapat uang makan, palingan berapa, rokok aja sudah berapa? Ngopi lagi," ceritanya.

Untuk pulang pergi (PP) selama sepi penumpang ini artinya, Subianto hanya mengendarai bus seminggu untuk satu kali PP dan pendapatannya terkadang habis, "Uang segitu, kadang nggak sampai rumah," sambungnya.

Keadaan jalan untuk ke Jakarta-Madura atau Sumenep dikatakan Subianto akan memakan waktu selama 15-16 jam dalam keadaan jalanan normal.

Dia juga menjelaskan, kalau ramai penumpang bus dengan jalur lintas jawa langsung tol ke Surabaya itu akan dapat tiga kali PP dalam seminggu.

Bus berwarna liveri merah, kuning, putih dengan ketersediaan 32 bangku dengan fasilitas toilet ini, menurut info tiket ialah seharga Rp260 ribu. (fahmi)