Januari, Nilai Ekspor Perikanan Sumatera Barat Melonjak Tajam Dibanding Desember

  • Oleh : Bondan

Senin, 08/Feb/2021 13:52 WIB
Sektor perikanan di Sumatera Barat, menunjukkan tren positif. Sektor perikanan di Sumatera Barat, menunjukkan tren positif.

PADANG (BeritaTrans.com) - Sektor perikanan di Sumatera Barat, menunjukkan tren positif. Bahkan, nilai ekspor komoditas perikanan di bulan Januari 2021, melonjak drastis dibanding Desember 2020. 

Kepala Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Padang, Rudi Barmara menyebut nilai ekspor selama bulan Januari mencapai Rp3,6 miliar.

Baca Juga:
Jaga Luat dan Ikan, Kementerian-KP Minta Pokmaswas Jadi Agen Pengawasan Kepada Masyarakat

"Alhamdulillah, kenaikannya drastis dari ekspor di Desember yang hanya Rp174,7 juta," kata Rudi, Senin(8/2/2021).

Nilai tersebut berasal dari ekspor 640 ekor ikan hidup dan 20.108,09 kilogram (kg) komoditi non hidup. Adapun dari sisi komoditas terdiri dari ikan hias laut sebanyak 640 ekor dengan senilai Rp128 juta. Ikan ini dikirim ke Tokyo, Jepang dalam sekali pengiriman.

Baca Juga:
KKP Bawa Ikan Indonesia Tampil di Pameran Seafood Amerika

Selanjutnya, ikan tuna beku (frozen tuna) seberat 20.108,09 kg dikirim ke Miami, Amerika Serikat. Nilai sekali kirim komoditas ini mencapai dengan nilai mencapai Rp3,5 miliar.

“Hasil perikanan yang ditangkap di perairan Sumbar dipastikan sehat, terjamin kualitasnya, aman dikonsumsi, dan memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor” sambungnya.

Baca Juga:
Operasi Gabungan KKP Sasar Bahan Tambahan Pangan Berbahaya dan Importasi Ikan

Rudi menambahkan, jajaran SKIPM selalu melakukan pemeriksaan ke Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus Kota Padang guna memastikan kualitas ikan yang akan diolah untuk ekspor. Dikatakannya, kapal ikan melakukan bongkar muat di pelabuhan seminggu sekali.

Bahkan, jajaran SKIPM Padang tak hanya melakukan cek secara fisik kesegaran ikan hasil tangkapan dengan salah satu cirinya berupa daging ikan yang masih kenyal, kulit yang mengkilat dan mata ikan yang masih cembung, cerah. 

Rudi memastikan, pihaknya juga mengambil sampel ikan untuk diperiksa ke laboratorium untuk pengecekan apakah ikan dari Unit Pengolahan Ikan bebas dari bakteri berbahaya, formalin, dan sesuai dengan permintaan negara tujuan.

Rudi menambahkan, “Kami berkomitmen menjaga mutu dan keamanan hasil perikanan terutama yang keluar dan masuk provinsi Sumatera Barat”.

Terlebih seluruh fasilitas laboratorium yang dimiliki oleh SKIPM Padang telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional.

"Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium, diberikan Health Certificate (Sertifikat Kesehatan Ikan) yang menyatakan ikan hias bebas dari penyakit dan layak ekspor" tandasnya.