Rudi Pengemudi Bus ABG Perdana Trayek Bekasi-Padang

  • Oleh : Fahmi

Jum'at, 11/Jun/2021 19:05 WIB
Rudi pengemudi bus ABG trayek Bekasi-Jakarta-Padang. Dia tengah menaikkan penumpang di Terminal Bekasi, Jumat (11/6/2021). Rudi pengemudi bus ABG trayek Bekasi-Jakarta-Padang. Dia tengah menaikkan penumpang di Terminal Bekasi, Jumat (11/6/2021).

BEKASI (BeritaTrans.com) - Di Terminal Bekasi, Jawa Barat kedatangan bus pemain baru yang meramaikan trayek antarkota antarpropinsi (AKAP). Bus tersebut ialah merek ABG atau PT Armada Bumi Minang. 

Bus tersebut dikemudikan Rudi warga Nagari Biaro Gadang, Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Dia akan melahap penumpang rute Bekasi-Jakarta-Padang. 

Baca Juga:
Fitrianti, dari Ibu Rumah Tangga Biasa Jadi Mahir Bawa Bus Transjakarta

Trayek ini memang baru, tapi Rudi sebelumnya yang telah menjadi sopir bus sejak tahun 98 terminal Bekasi bukan tempat baru baginya.

"Bus ini baru aja masuk sini, saya juga baru ini jadi sopir di sini," kata laki-laki 42 tahun itu kepada BeritaTrans.com di Terminal Bekasi, Jumat (11/6/2021). 

Baca Juga:
Cerita Sopir Angkot Saat BBM Naik, Hakim Sudrajat Cuma Dapat Rp20 Ribu Sehari

Beberapa bus ABG sebelumnya diungkapkan rudi telah berjalan dari Bandung-Padang, namun kali ini mencoba membuka rute jususan Jabodetabek. 

Baca Juga:
Sudah Ganteng-Ganteng Pakai Seragam, Ian Sopiri Bus Arimbi Bekasi-Balaraja Masih Saja Sepi Penumpang

Diceritakannya juga beberapa terminal di Jabodetabek masih tahap proses pengurusan agen tiket, seperti Terminal Pulo Gebang. 

Mengendarai bus saat pandemi, diungkapkan bapak empat anak ini bukanlah perkara yang mudah, terutama untuk pengenalan armada yang termasuk asing bagi sebagian masyarakat seputaran Bekasi. 

"Semenjak corona ini sepi penumpang, dari Bandung juga begitu," ungkapnya. 

Meski sepi bus tetap beroperasional sesuai jadwal. Dikatakan Rudi dia setibanya di Padang, bus langsung diberangkatkan kembali menuju pulau Jawa. 

Pantauan BeritaTrans.com bus yang dibernagktakan dari Terminal Bekasi hanya membawa tiga orang penumpang. Bus akan masuk ke beberapa terminal yang ada di Jabodetabek. 

"Kita kalau sampai sana seringnya sekarang putar balik, Alhamdulillah bus jalan terus," sambungnya. 

Saat bus sepi penumpang, ungkap Rudi,bus yang dari Bandung ke Padang atau sebaliknya, akan perpal paling lama dua hari. 

"Kalau perpalnya dua malam, baru kita pulang. Kalau sekarang enggak ada lagi, putar kepala terus, duit aja lah yang pulang," katanya. 

Untuk berjalan dari Bekasi hingga sampai Padang bus akan membutuhkan biaya operasional sekitar Rp6 juta, itu sudah termasuk, solar, penyeberangan, tol dan biaya keluar masuk terminal. 

"Kita operasional aja semua-semua habis Rp6 juta," katanya. 

Jalan berlubang di lintas Sumatera, dikatakan Rudi juga masih banyak yang mengganggu perjalanan. 

"Jalan berlubang ada sedikit. Sebenarnya dibilang enggak ganggu ya mengganggu juga, kalau hari hujan, bikin macet," katanya. 

Jalur yang sangat sulit baginya ialah di daerah Jambi. Jalan banyak yang rusak sehingga agak memperlambat perjalanan. Sopir harus berhati-hati melewati jalur tersebut.

Bus asal Sumatera Barat tersebut diawaki oleh tiga orang kru, termasuk dua sopir salah satunya Rudi dan seorang kenek. 

Bus ABG yang dikemudikan Rudi berliveri biru keunguan dengan gradiasi putih, bergaris kuning dan oren. 

Bus tersebut bersasis Mercedes Benz OH 1626. Dibalut Karoseri Laksana bermodel SR2 HD Prime, bus ini bekapasitas kursi 44 berbahan kulit sintetis berwarna cream. 

Di bagian pintu tengah terdapat satu buah toilet. Karena bus ini termasuk bus tinggi toilet tersebut menjadi sedikit dibawah antara kursi-kursi penumpang. 

Setiap kursi juga tersedia bantal leher dan selimut yang yang membuat penumpang semakin betah berlama-lama di dalam bus. 

Di lorong antara kursi kanan dan kiri juga dipersiapkan beberapa tong sompah. 

Harga tiket dari terminal Bekasi untuk keberangkatan Jakarta tujuan Padang ialah antara Rp500-Rp550 ribu sudah termasuk servis satu kali makan di daerah Lampung.(fahmi)