Impor Truk-Alat Berat di Juni Melesat, Volvo-Komatsu Teratas!

  • Oleh : Redaksi

Rabu, 14/Jul/2021 20:55 WIB
Ilustrasi alat berat. Foto: CNBCIndonesia.com. Ilustrasi alat berat. Foto: CNBCIndonesia.com.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero atau Pelindo 2, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) melaporkan data terbaru bongkar muat kendaraan di Terminal IPCC Tanjung Priok, Jakarta Utara selama semester I-2021.

Hasil bongkar muat ini terdiri dari segmen Truck/Bus dan Alat Berat pada periode Juni 2021 dan periode semester I-2021 secara akumulatif.

Baca Juga:
Ratusan Truk China Mulai Dikirim ke Konsumen di Indonesia

Truk/Bus

Untuk segmen ini di Juni 2021, bongkar muat Truck/Bus impor sebanyak 107 unit meningkat 28,92% dari bulan yang sama di tahun lalu.

Baca Juga:
Jokowi Instruksi Mobil Listrik Sebagai Kendaraan Dinas, Ini Daftarnya untuk Menteri, TNI hingga Bupati

Adapun merek Volvo naik di Juni 2021 menjadi 19 unit di mana pada bulan yang sama tahun lalu tidak adanya impor merek ini.

Berikutnya ada merek Mercedes yang naik dari 6 unit di Juni 2020 menjadi 18 unit di Juni 2021 dan Hino dari 5 unit menjadi 12 unit di Juni tahun ini serta diikuti merek lainnya yang juga mengalami kenaikan di bulan Juni 2021.

Baca Juga:
Truk Brimob Harga Rp 1 Miliar, Tarik Perhatian Pengunjung GIIAS 2022

Di sisi lain, ekspor Truck/Bus di Juni tahun ini naik signifikan sebesar 577,27% menjadi 447 unit dari Juni 2020.

Adapun merek Hino menempati urutan pertama segmen ekspor Truck/Bus dengan jumlah 420 unit pada Juni 2021 dari 63 unit di Juni 2021.

Diikuti merek Komatsu sebanyak 17 unit dari sebelumnya tidak ada ekspor di bulan yang sama tahun lalu dan Caterpillar naik menjadi 8 unit di Juni 2021 dari 2 unit di Juni tahun lalu.

Secara akumulasi, sepanjang semester pertama tahun ini jumlah bongkar muat Truck/Bus impor naik 46,01% menjadi 768 unit dari periode yang sama di tahun lalu.

Adapun merek Volvo ditangani sebanyak 280 unit sepanjang semester pertama 2021 dari semester pertama 2020 sebanyak 35 unit. Mercedes naik menjadi 157 unit dari 112 unit.

Hino naik dari 5 unit menjadi 39 unit. Caterpillar sepanjang semester satu tahun ini naik menjadi 21 unit dari 5 unit di periode yang sama di tahun lalu. Sementara itu, merek UD memiliki jumlah yang sama, yaitu sebanyak 25 unit untuk impor di semester pertama tahun ini dan tahun lalu.

Sementara itu, untuk bongkar muat Truck/Bus ekspor di semester pertama tahun ini turun tipis 1,85% sebanyak 2.120 unit dari 2.160 di semester pertama tahun lalu.

Meski secara total mencatatkan penurunan namun, merek Hino mencatatkan kenaikan ekspor di periode semester pertama tahun ini menjadi 1.452 unit dari 413 unit.

Komatsu naik dari 4 unit menjadi 58 unit. Caterpillar naik menjadi 37 unit dari 16 unit.

Sementara itu, Truck/Bus ekspor yang mencatatkan penurunan di antaranya Isuzu yang turun dari 1.705 di semester pertama tahun lalu menjadi 552 unit di periode yang sama di tahun ini dan Volvo yang turun menjadi 8 unit dari 15 unit.

Alat Berat

Sementara itu, dari segmen Alat Berat tercatat bongkar muat impor naik 392,63% di Juni 2021 menjadi 468 unit dari bulan yang sama di tahun lalu.

Adapun merek Komatsu penyumbang kenaikan Alat Berat impor dengan jumlah 163 unit, di atas jumlah pada Juni tahun lalu sebanyak 20 unit.

Dengan periode yang sama, diikuti merek Caterpillar yang naik menjadi 91 unit dari 15 unit. Kobelco naik dari 8 unit menjadi 86 unit. Zoomlion naik menjad 34 unit dari Juni tahun lalu yang tidak ada impor. Doosan naik menjadi 33 unit dari 6 unit di Juni 2020.

Dari jumlah akumulasi, sepanjang semester pertama tahun ini impor Alat Berat mencapai 1.934 unit atau naik 10,39% dari periode yang sama di tahun lalu.

Adapun merek Komatsu mengungguli jumlah impor Alat Berat sebanyak 599 unit di atas periode yang sama di tahun lalu sebanyak 131 unit.

Diikuti Kobelco naik menjadi 530 unit dari 227 unit. Doosan naik dari 70 unit menjadi 80 unit. Volvo naik menjadi 37 unit dari 9 unit di semester pertama tahun lalu. Dan Alat Berat merek lainnya yang juga mencatatkan kenaikan impor.

Pada Juni 2021, dari sisi Alat Berat ekspor ditangani sebanyak 181 unit di Terminal IPCC dengan kenaikan 98,90% dari bulan yang sama di tahun lalu.

Merek Hitachi berada di urutan pertama ekspor Alat Berat di bulan Juni 2021 sebanyak 69 unit lebih tinggi dari Juni 2020 sebanyak 36 unit. Sumitomo naik menjadi 57 unit dari 41 unit. Caterpillar naik dari 4 unit menjadi 24 unit dan lainnya.

Sementara itu, secara akumulasi di sepanjang semester pertama tahun ini, jumlah Alat Berat ekspor naik 87,92% menjadi 1.291 unit dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

Adapun merek Hitachi masih mendominasi ekspor di sepanjang semester pertama tahun ini dengan jumlah 596 unit di atas periode yang sama tahun lalu sebanyak 370 unit.

Sumitomo naik dari 204 unit menjadi 406 unit. Caterpillar naik menjadi 137 unit dari 64 unit. Komatsu naik menjadi 77 unit dari 9 unit di semester pertama tahun lalu.

Manajemen IPCC dalam keterangan resmi, Senin ini (12/7) menyatakan segmen Truck/Bus dan Alat Berat memiliki kontribusi antara 20% hingga 24% terhadap total pendapatan IPCC, sementara segmen CBU (completely built up) punya porsi 72-75% terhadap pendapatan.

"Meski secara pendapatan per kargo, segmen Truck/Bus dan Alat Berat masih di bawah segmen CBU, namun, adanya kenaikan jumlah layanan bongkar muat di segmen Truck/Bus dan Alat Berat dinilai membantu Terminal IPCC untuk dapat meningkatkan pendapatannya," tulis manajemen IPCC, dalam keterangan resmi, Senin (12/7).

Manajemen menilai kian pulihnya industri pertambangan dan perkebunan yang diikuti dengan meningkatnya sejumlah harga komoditas di kedua industri tersebut diperkirakan meningkatkan kebutuhan akan moda transportasi maupun alat berat tersebut.

"Di tambah juga adanya kebutuhan alat berat di sejumlah proyek konstruksi seiring masih berlanjutnya proyek infrastruktur dan properti turut meningkatkan permintaan di kedua segmen tersebut," kata manajemen. (dn/sumber: CNBCIndonesia.com)