Potensi Bencana Alam di Wilayah Korem Makutarama Tinggi

  • Oleh : Taryani

Selasa, 02/Nov/2021 14:54 WIB
Danrem 073/Makutarama,  Kol Arm Putranto Gatot Sri Handoyo saat membuka pelatihan penanggulangan bencana, di Balai Agung Tlogo, Senin (1/11/2021). (Ist.) Danrem 073/Makutarama, Kol Arm Putranto Gatot Sri Handoyo saat membuka pelatihan penanggulangan bencana, di Balai Agung Tlogo, Senin (1/11/2021). (Ist.)

SEMARANG (BeritaTrans.com) - Korem 073/Makutarama menggelar latihan lintas instansi, guna meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana alam di wilayah teritorial. Latihan melibatkan seratusan orang personel, baik sipil maupun militer.

Komandan Korem (Danrem) 073/Makutarama,  Kol Arm Putranto Gatot Sri Handoyo menyampaikan, potensi terjadinya bencana alam di Jawa Tengah masuk kategori tinggi.

Di mana yang termasuk wilayah teritorial Korem 073 di antaranya Kabupaten Semarang, Salatiga dan Blora. Tipe bencana alam yang terjadi juga berbeda di tiap kabupaten/kota.

“Pada saat terjadi bencana tugas perbantuan TNI adalah memberikan dukungan personel dan logistik. Saat ini ditambah pembuatan standar operasional prosedur (SOP) sesuai kondisi wilayah,” terangnya saat membuka pelatihan penanggulangan bencana, di Balai Agung Tlogo, Senin (1/11/2021).

Pelaksanaan latihan kali ini, lanjut Danrem, untuk membangun kesiapsiagaan setiap unsur. Baik TNI, SAR, petugas BPBD dan instansi terkait lainnya. Rencananya, latihan kali ini akan berlangsung selama empat hari.

Ditambahkan, selain teori juga dilaksanakan praktik penanganan langsung di lapangan.

Bupati Semarang,  Ngesti Nugraha menyampaikan apresiasi atas dukungan dan bantuan Korem 073 dalam meningkatkan kapasitas kemampuan personel penanggulangan bencana daerah.

Dikatakan, kerja sama dengan TNI telah terjalin baik selama ini. Termasuk penanganan dampak gempa bumi beruntun skala kecil yang terjadi di delapan kecamatan pada Oktober lalu.

Di sisi lain, lanjutnya, dukungan TNI dan Polri memperluas cakupan vaksinasi Covid-19 juga menjadikan Kabupaten Semarang masuk level 2 PPKM.

“Saat ini, cakupan vaksinasi mencapai sekitar 82,32 persen,” tuturnya.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Semarang,  Heru Subroto menambahkan, sampai Oktober tercatat ada 149 kejadian bencana. Terbanyak adalah 48 kali bencana tanah longsor.

“Latihan ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan teknis para personel tanggap bencana. Sekaligus menyiapkan skenario terbaik menangani bencana alam,” pungkasnya. (tr)