UNHCR Memuji Indonesia Telah Terima Pengungsi Rohingya

  • Oleh : Fahmi

Sabtu, 01/Janu/2022 07:04 WIB
Pengungsi etnis Rohingya menunggu di atas kapal saat proses evakuasi oleh TNI AL ke Pelabuhan ASEAN, Krueng Geukuh, Aceh Utara, Aceh, Jumat 31 Desember 2021. Pemerintah Indonesia melalui Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN) mempertimbangkan keadaan darurat dan sisi kemanusiaan sehingga memutuskan untuk menyelamatkan 120 orang etnis Rohingya terdiri dari tujuh laki-laki, 62 perempuan dan 51 anak-anak yang terdampar di perairan laut Aceh pada Sabtu 25 Desember. ANTARA FOTO/Rahmad Pengungsi etnis Rohingya menunggu di atas kapal saat proses evakuasi oleh TNI AL ke Pelabuhan ASEAN, Krueng Geukuh, Aceh Utara, Aceh, Jumat 31 Desember 2021. Pemerintah Indonesia melalui Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN) mempertimbangkan keadaan darurat dan sisi kemanusiaan sehingga memutuskan untuk menyelamatkan 120 orang etnis Rohingya terdiri dari tujuh laki-laki, 62 perempuan dan 51 anak-anak yang terdampar di perairan laut Aceh pada Sabtu 25 Desember. ANTARA FOTO/Rahmad

JAKARTA (BeritaTrans.com) - UNHCR memuji pemerintah Indonesia karena telah menerbitkan izin pendaratan pada perahu pembawa pengungsi etnis Rohingya di perairan dekat Aceh pada Kamis malam, 30 Desember 2021. Perahu itu membawa 105 orang (8 pria, 50 wanita, 47 anak – anak) pengungsi Rohingya, yang telah beberapa hari terombang ambing dalam kapal.    

Kapal yang berpenumpang mayoritas perempuan dan anak-anak itu telah berada di laut dengan kondisi yang berbahaya selama tiga minggu. Perahu dalam kondisi rusak dan tidak layak berlayar.  

Baca Juga:
SPMT Cabang Malahayati dan Lhokseumawe Kawal Lognas dengan Tingkatkan Layanan

UNHCR dalam keterangan menjelaskan perahu itu pertama kali terlihat di perairan dekat Bireuen, sebelah utara Aceh, pada 26 Desember. Keputusan Indonesia untuk memberikan izin perahu tersebut berlabuh di Aceh sangat diapresiasi.   

“Kami sangat berterimakasih kepada Indonesia dan masyarakatnya yang sekali lagi telah membuktikan semangat kemanusiaan mereka dan menunjukkan bahwa tindakan penyelamatan jiwa harus selalu menjadi prioritas utama," kata Ann Maymann, Kepala Perwakilan UNHCR di Indonesia.  

Baca Juga:
Pakai Kapal Perang, TNI AL Distribusi Logistik Pemilu ke Daerah Terpencil

Maymann mengatakan memberikan izin perahu pengungsi, yang tengah kesulitan, untuk mendarat, adalah tindakan kemanusiaan yang bisa mencegah jatuhnya korban jiwa. 

Menurut UNHCR, Indonesia telah beberapa kali mengambil tindakan yang patut dijadikan contoh oleh negara lainnya di kawasan. Sebelumnya, Indonesia juga memberikan bantuan kemanusiaan dan penyelamatan jiwa dari perahu pengungsi Rohingya di Aceh pada 2015, 2018, dan 2020. Terubaru, sebanyak 81 pengungsi Rohingya diselamatkan di lepas pantai Aceh Timur pada Juni 2021. 

Baca Juga:
Berpotensi Pencemaran Bagi Lingkungan Sekitar, Pemotongan Kapal di Lhokseumawe Diduga Tidak Miliki Izin dan Melanggar UU Pelayaran

Staf UNHCR saat ini sudah berada di lapangan dan bekerjasama secara intensif dengan pemerintah, masyarakat setempat, badan PBB lainnya, serta mitra organisasi kemanusiaan untuk memastikan agar para pengungsi menerima perawatan dan bantuan yang dibutuhkan secepatnya. Termasuk juga pemeriksaan kesehatan Covid-19 yang sesuai dengan standar internasional dan protokol kesehatan publik. 

Fakta bahwa kelompok rentan yang terdiri dari perempuan, laki-laki dan anak – anak tetap menempuh perjalanan beresiko tinggi di Teluk Benggala dan Laut Andaman, menunjukkan betapa pentingnya bagi negara – negara untuk bekerja sama demi mencapai solusi regional dalam mengatasi perpindahan maritim yang tidak teratur. 

UNHCR menekankan himbauannya terhadap negara – negara di kawasan untuk bersatu-padu dalam prinsip solidaritas dan pemerataan tanggung jawab untuk mengatasi masalah perlindungan dan kebutuhan kemanusiaan pengungsi serta pencari suaka di laut.(fh/sumber:tempo)