BMKG: Gempa M 6,6 Banten Terverifikasi Tidak Terjadi Tsunami

  • Oleh : Fahmi

Jum'at, 14/Janu/2022 19:16 WIB
Zoom oleh BMKG. Zoom oleh BMKG.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Gempa berkekuatan magnitudo (M) 6,7 yang kemudian diperbarui menjadi M 6,6 di Banten mengguncang Jakarta hingga Lampung. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan tidak adanya indikasi kenaikan permukaan air laut imbas gempa tersebut. 

"Berdasarkan data monitoring kami, ada tide gauge, kemudian ada juga buoy (sistem peringatan tsunami, red) BPPT, di situ tidak ada indikasi kenaikan air muka laut," kata Dwikorita dalam konferensi pers virtual, Jumat (14/1/2022). 

Baca Juga:
BMKG: Indonesia Bakal Terjadi Kemarau Kering Karena Fenomena El Nino

Dwikorita mengatakan tidak adanya kenaikan permukaan air laut itu juga disaksikan langsung oleh Kepala Stasiun Geofisika Tangerang yang saat ini melakukan pengawasan. 

"Kepala Stasiun Geofisika Tangerang juga di sana, melaporkan tidak terjadi kenaikan muka air laut," ungkapnya. 

Baca Juga:
Update Gempa Bumi Magnituto 7,3 di Mentawai, Ini Penjelasan BMKG!

Karena itu, menurut Dwikorita, prediksi bahwa gempa M 6,6 yang berpusat di 52 km arah barat daya Sumur, Banten, ini tidak menimbulkan potensi tsunami benar adanya. 

"Jadi prediksi tidak berpotensi tsunami nampaknya terverifikasi tidak terjadi tsunami," tutur Dwikorita. 

Baca Juga:
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Buruk di NTT dan NTB Hingga 11 April

Guncangan gempa M 6,6 itu terjadi pada pukul 16.05 WIB. Episenter gempa yakni 7,01 LS dan 105,26 BT. Pusat gempa 52 km arah barat daya Sumur, Banten, dengan kedalaman 10 km. 

Gempa ini kuat dirasakan di sejumlah wilayah. Wilayah-wilayah tersebut di antaranya Jakarta, Tangerang, Bandung, hingga Lampung. 

Gempa susulan pun terjadi pascagempa pertama. Gempa susulan terbesar berkekuatan M 5,7.(fhm)