Operasi Pasar Minyak Goreng Seharga Rp14.000 Per Liter Diserbu Emak-Emak di Kota Cirebon

  • Oleh : Taryani

Kamis, 20/Janu/2022 17:46 WIB
Minyak goreng banyak diminati emak-emak yang menghadiri operasi pasar Pemda Kota Cirebon. (Dok.Pemda Kota Cirebon) Minyak goreng banyak diminati emak-emak yang menghadiri operasi pasar Pemda Kota Cirebon. (Dok.Pemda Kota Cirebon)

KOTA CIREBON (BeritaTrans.com) – Sebanyak 25 ribu liter minyak goreng  yang dijual Rp14 ribu per liter diserbu emak-emak di Kota Cirebon dalam operasi pasar yang digelar Pemda Kota Cirebon hingga Kamis (20/1/2022).  

Sekretaris Daerah (Sekda) berharap operasi pasar membantu rumah tangga dan usaha kecil.

Operasi pasar minyak goreng sekaligus pasar murah komoditas yang digelar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Cirebon dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si., di lantai 3 gedung Pusat Grosir Cirebon (PGC), Selasa (18/1/2022).

Wali Kota Cirebon, Drs. H. Nashrudin Azis, S.H., dalam sambutan yang diwakili  Sekda Kota Cirebon, Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si., menjelaskan,  operasi pasar merupakan upaya pemerintah pusat  intervensi kenaikan harga minyak goreng.

“Ada 25 ribu liter yang digelontorkan untuk masyarakat Kota Cirebon,” tutur Agus.

Minyak goreng tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Perdagangan dan didistribusikan selama tiga hari, yaitu mulai hari ini hingga Kamis (20/1/2022).

25 Ribu Liter Minyak Goreng Digelontorkan dalam Operasi Pasar di Kota Cirebon.

Minyak goreng yang didistribusikan pada operasi pasar dijual seharga Rp 14 ribu per liter.

Ini berarti terdapat selisih yang signifikan dengan minyak goreng di pasaran yang dijual seharga Rp 20 ribu per liter.

Masing-masing orang dibatasi pembelian hanya 2 liter sehingga seluruh masyarakat yang membutuhkan bisa mendapatkan minyak goreng dengan harga murah ini.

Dijelaskan Agus, kenaikan harga sejumlah komoditas pangan seperti telur, ayam ras, cabai, dan migor telah memicu terjadinya kenaikan inflasi, termasuk di Kota Cirebon.

Bahkan inflasi pada Desember di Kota Cirebon cukup tinggi dan hanya satu tingkat di bawah Kota Bogor.

“Inflasi Desember 0,54 lebih tinggi dibandingkan daerah lain tapi masih di bawah Kota Bogor,” tutur Agus.

Untuk inflasi tahunan Kota Cirebon mencapai 1,81 atau lebih tinggi dibandingkan inflasi Jabar yang mencapai 1,69. 

“Jika Januari tidak kita intervensi, dikhawatirkan inflasi akan melebihi target,” tutur Agus.

Pemerintah, lanjut Sekda, berupaya menjaga daya beli masyarakat khususnya yang menyangkut kebutuhan pokok.

Untuk itu, operasi pasar digelar selama tiga hari di Kota Cirebon. Tak hanya minyak goreng yang dijual namun juga komoditas lainnya seperti beras, bawang merah, cabai merah, cabai rawit merah, gula dan tepung terigu.

Semua komoditas pada operasi pasar dijual di bawah harga pasaran. Ini merupakan kolaborasi bersama untuk menjaga daya beli masyarakat Kota Cirebon.

Melalui operasi pasar ini Agus berharap dapat membantu masyarakat khususnya rumah tangga dan usaha kecil.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon, drh. Maharani Dewi, menjelaskan selain 25 ribu liter minyak goreng yang didistribusikan masyarakat juga mendapatkan bantuan minyak goreng dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jabar sebanyak 3.600 liter.

“Minyak goreng tersebut akan dijual mulai 27 Januari 2022 mendatang di kantor DKUKMPP,” tutur Maharani.

Peruntukkan juga untuk masyarakat umum dan minyak goreng dijual seharga Rp 14 ribu per liter.

Penggelontoran minyak goreng ke pasaran dengan harga terjangkau dilakukan karena adanya kenaikan harga crude palm oil (CPO) di pasar internasional.

“Sehingga pemerintah melakukan intervensi dan membantu masyarakat dengan subsidi harga minyak goreng,” tutur Maharani.

Namun selain minyak goreng, TPID Kota Cirebon juga berkolaborasi menjual komoditas yang harganya di bawah harga pasaran.

Seperti cabai rawit merah dijual Rp 35 ribu per kg,  cabai merah organik Rp 6 ribu seperempat kg, bawang merah Rp 18 ribu per kg,  gula Rp 11.500 per kg  dan terigu Rp 8.800 per kg serta beras.

Karina salah seorang  warga Karyamulya, Kota Cirebon mengaku sengaja datang ke operasi pasar  membeli sejumlah komoditas terutama minyak goreng. Apalagi minyak goreng yang dijual pada operasi pasar harganya lebih murah.

“Kalau di pasaran harganya masih Rp 20 ribu per liter, di sini hanya Rp 14 ribu per liter. Sayangnya dibatasi hanya dua liter,” tuturnya.

Selain minyak goreng ia membeli bahan pangan lainnya seperti cabai merah dan bawang merah. (tr/Sumber:Humas Pemda Kota Cirebon)