Setelah Nego di Turki, Presiden Rusia Putin Tarik Pasukan dari Kyiv Ukraina, Apakah Perang Sudah Selesai?

  • Oleh : Dirham

Rabu, 30/Mar/2022 11:46 WIB
Tank tentara Rusia dimuat ke kereta api pengangkut untuk kembali ke pangkalan permanen mereka setelah latihan. Tank tentara Rusia dimuat ke kereta api pengangkut untuk kembali ke pangkalan permanen mereka setelah latihan.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pasukan Rusia dilaporkan telah memulai penarikan pasukannya dari ibu kota Ukraina, Kyiv, Rabu (30/3/2022) pagi waktu setempat. Para pasukan itu ditarik untuk dipindahkan ke wilayah lainnya.

Mengutip CNBC International, Sekretaris Pers Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) John Kirby mengatakan, penarikan ini merupakan perubahan strategis yang dilakukan Moskow. Washington meyakini langkah ini sebagai reposisi pasukan.

Sejak menyerang Ukraina pada 24 Februari lalu, Rusia belum dapat mencapai dan menguasai ibu kota Kyiv. Pentagon menyebut Moskow saat ini berfokus untuk menguasai wilayah Donbass yang saat ini diklaim Kremlin sebagai wilayah yang bukan lagi milik Ukraina.

"Sampai saat ini, kami masih menilai bahwa rencana mereka adalah untuk menduduki dan mencaplok Ukraina menggunakan pendekatan tiga garis serangan. Sekarang kami pikir mereka akan memprioritaskan timur Ukraina," ujarnya.

Rusia sendiri mengklaim sudah mengurangi jumlah angkatan bersenjata mereka di Ukraina. Hal ini diutarakan Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin, yang berbicara usai pembicaraan damai Rusia dan Ukraina berlangsung di Turki.

Meski demikian, negosiator Rusia lain mengaku ini bukan "gencatan senjata". Ini hanya deeskalasi militer bertahap di dua "arah utama".

"Kami memahami bahwa ada orang-orang di Kyiv yang perlu membuat keputusan, jadi kami tidak ingin membuat kota ini menghadapi risiko tambahan," kata perwakilan Rusia Vladimir Medinsky, dimuat CNN.

Sementara itu, Asisten Professor Sejarah Internasional The Fletcher School di Tufts University, Christopher Miller mengatakan penarikan pasukan dari Kyiv adalah "pengalihan" isu. Ia menyebut ini untuk "menutupi" kenyataan bahwa pasukan telah didorong mundur tentara Ukraina di sana.

"(Pengumuman itu) hanyalah sebuah pernyataan dari realitas militer bahwa Ukraina telah mendorong mereka mundur," kata Miller kepada "Squawk Box Asia" CNBC International.

Namun, tegasnya, situasi di lapangan sangat untuk dikonfirmasi. Apalagi faktanya selalu saja ada perubahan.

"Saya tidak berpikir kita berada di dekat akhir perang pada saat ini," kata Miller.

Perang Rusia-Ukraina sudah terjadi sejak 24 Februari. Sudah 1000 lebih warga tewas dan hampir 4 juta warga, tulis data PBB, mengungsi. (ds/sumber CNBCIndonesia)