Layani 58.000 Penerbangan, Airnav Bersyukur Sektor Navigasi Udara Berjalan Lancar di Libur Lebaran

  • Oleh : Naomy

Rabu, 11/Mei/2022 05:41 WIB
Dirut Airnav Indonesia meneruma kunjungan Menhub di salah satu gedung navigasi Dirut Airnav Indonesia meneruma kunjungan Menhub di salah satu gedung navigasi


TANGERANG (BeritaTrans.com) - Direktur Utama AirNav Indonesia, Polana Banguningsih Pramesti, usai mengikuti apel Penutupan Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2022 di kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersyukur kegiatan berjalan lancar di libur lebaran.

“Alhamdulillaah, posko angkutan Lebaran tahun ini telah selesai dan resmi ditutup oleh Bapak Menteri Perhubungan. Luar biasa, semuanya berjalan dengan lancar, khususnya di sektor navigasi penerbangan yang merupakan ranah AirNav sebagai satu-satunya penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia,” ujar Polana, Selasa (10/5/2022).

Baca Juga:
Bandara Kertajati Layani Angleb Setelah Operasi Penuh, Jumlah Penumpang di Puncak Mudik Tembus 2.386

Tahun ini merupakan tahun yang cukup spesial bagi Airnav, karena selama pandemi COVID-19 berlangsung, inilah tahun tersibuk bagi dalam hal pengaturan lalu lintas penerbangan. 

Hal tersebut merupakan dampak kebijakan Pemerintah yang untuk pertama kalinya sejak tahun 2019 lalu, memperbolehkan masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran.

Baca Juga:
Puncak Arus Mudik, Airnav Layani 1.200 Penerbangan Sehari di Bandara Soekarno-Hatta

Dia menyampaikan, banyak hal menarik yang terjadi seputar operasional navigasi penerbangan selama periode posko berlangsung.

Salah satunya adalah peningkatan jumlah pergerakan traffic yang signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Baca Juga:
Bandara Kualanamu Siap Layani Angkutan Lebaran

"Secara keseluruhan selama periode posko, AirNav melayani sekurang-kurangnya 58 ribu penerbangan di 100 bandara di seluruh Indonesia," ungkapnya. 

Hal tersebut meningkat sebesar 252% dibandingkan dengan jumlah pelayanan AirNav pada tahun sebelumnya.

Secara harian, puncak peningkatan jumlah pergerakan traffic yang tercatat mencapai 680%, yang terjadi pada 2 Mei 2022 atau pada hari H Lebaran. 

“Meskipun ada pengaruh besar dari adanya lonjakan jumlah penerbangan yang memang sudah diprediksi sebelumnya dampak diperbolehkannya masyarakat melakukan perjalanan mudik, namun capaian ini tetap menjadi stimulus positif kebangkitan industri penerbangan di Indonesia,” terang Polana.

Di samping itu, AirNav juga menghadapi sejumlah tantangan pada pelaksanaan monitoring angkutan udara Lebaran tahun ini. 

Pasalnya, periode posko diawali dengan adanya aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau, yang mengakibatkan status gunung api tersebut ditingkatkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi ESDM dari level Waspada menjadi Siaga pada 24 April 2022. 

Kendati tidak ada operasional penerbangan yang terdampak oleh kondisi tersebut, namun AirNav tetap menyiapkan contingency plan dan simulasi pengaturan operasional penerbangan, termasuk dengan skema pengalihan rute untuk mengantisipasi adanya gangguan sewaktu-waktu. 

Periode posko juga diakhiri dengan adanya laporan volcanic ash dari aktivitas erupsi gunung Semeru pada 8 Mei 2022. 

"Dengan metode yang sama, AirNav menyiapkan skenario cadangan untuk pengaturan lalu lintas penerbangan dengan melakukan koordinasi yang intens dengan stakeholder penerbangan terkait, termasuk dengan menerbitkan sejumlah ASH NOTAM (ASHTAM) selama periode berlangsung," urai Polana.

Secara umum, pihaknya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah, yang dalam hal ini adalah Kemenhub atas upayanya memastikan rangkaian angkutan udara Lebaran berjalan dengan selamat, aman, lancar, dan terkendali. 

AirNav bangga dapat mengambil bagian dalam upaya tersebut dengan memberikan pelayanan terbaik untuk kelancaran moda transportasi udara selama Lebaran tahun ini.

“Kami selalu siap dalam semua aspek, tidak terkecuali kesiapan SDM dan fasilitas yang kami jaga performanya untuk dapat selalu tampil prima. Kami harap periode angkutan udara Lebaran tahun ini dapat menjadi milestone kebangkitan sektor transportasi udara yang cukup terpuruk selama pandemi. Dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan, terutama kesadaran masyarakat dan komitmennya untuk selalu taat pada regulasi yang telah dirumuskan oleh Pemerintah,” pungkas Polana. (omy)