Oleh : Fahmi
JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT Pertamina International Shipping (PIS), Subholding Integrated Marine Logistics Pertamina, memastikan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) berjalan aman dan lancar sepanjang masa liburan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).
Direktur Operasi PIS Brilian Perdana memaparkan, untuk mendukung pelaksanaan Satgas Nataru, PIS mengoperasikan total 217 unit kapal, terdiri dari 165 kapal BBM, 15 kapal avtur, dan 37 unit kapal LPG.
Baca Juga:
Kapal Pengangkut BBM Terbakar di Marunda, Ini Penyebabnya!
"Seluruh perwira PIS memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga keamanan suplai dan distribusi, serta kelancaran operasional sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat. Pendistribusian BBM dan LPG kita pastikan terlaksana dengan baik, agar masyarakat bisa tetap nyaman dalam beraktivitas," ungkap Brilian, seperti dikuti dari keterangan resminya, Jumat (23/12/2022).
Meski telah menyiapkan 217 unit kapal, PIS tetap mengantisipasi tambahan kapal dengan skema spot charter untuk mengamankan stok selama masa satgas.
Baca Juga:
Kantongi Kontrak Rp 740,15 Miliar, Kapal PIS Siap Berlayar di 26 Rute Internasional
Pemantauan secara berkala distribusi BBM dan LPG juga dilakukan oleh perusahaan dengan mengoptimalkan teknologi, di antaranya aplikasi EDTP 3.0, VCOMS, IPMAN, dan juga pemantauan cuaca dari BMKG.
Pemanfaatan digitalisasi monitoring sistem juga disiapkan untuk mendeteksi situasi darurat (emergency), fraud detection, dan prakiraan cuaca.
Baca Juga:
KNKT dan KLHK Investigasi Kebakaran Kapal MT Kristin di NTB
Teknologi untuk memonitoring pergerakan kapal dan stok ini juga terintegrasi dengan Integrated Enterprise Data & Command Center (IEDCC) yang merupakan pusat informasi penyaluran energi mulai dari hulu (upstream), kilang, perkapalan, Terminal BBM hingga ke SPBU yang dimiliki oleh PT Pertamina (Persero).
Tidak hanya kesiapan kapal, PIS yang kini mengelola 6 terminal strategis juga memastikan kelancaran pasokan di pelabuhan, bunker, dan depot. Untuk bunker, PIS menjaga ketepatan waktu dengan meminimalisir masa tunggu akibat bunkering dan sekaligus memastikan kualitas bunker kapal.
Kelancaran operasional di pelabuhan juga dipastikan dengan berkoordinasi secara intens ke instansi pemerintahan baik terkait imigrasi, cukai, karantina, dan otoritas pelabuhan.
"Kami melakukan monitoring posisi kapal dengan lebih intens, dan untuk kapal yang akan supply Terminal BBM dengan Coverage Days yang minim kami mintakan crew untuk dapat mengoperasikan kapal dalam kondisi best safe speed, serta koordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk mitigasi dan antisipasi lonjakan demand di suatu depot apabila diperlukan," tuturnya.(fhm/sumber:CNBC)