Mudik dengan Cashless? Siapa Takut!

  • Oleh : Naomy

Senin, 17/Apr/2023 20:47 WIB
Webinar Forwahun-Forwada Webinar Forwahun-Forwada

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Mudik dengan cashless? Siapa takut! Ya, fenomena pembayaran secara  non-tunai atau cashless kinimenjadi solusi gaya hidup masyarakat modern yang membutuhkan kemudahan dan efisiensi. 

Selain menawarkan kepraktisan dan efisiensi, tren cashless juga memiliki keuntungan karena rekam jejak digital bisa memudahkan pencatatan keuangan. 

Baca Juga:
Sistem Digital Sudah Berlaku di 246 Pelabuhan Indonesia

Tidak hanya itu, pembayaran cashless juga bisa menghemat waktu karena tidak perlu repot menunggu uang kembalian saat bertransaksi. Terlebih, tren cashless juga menekan potensi kerugian negara yang diakibatkan oleh peredaran uang palsu di tengah masyarakat.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan, digitalisasi menjadi suatu keniscayaan bagi semua sektor termasuk sektor transportasi. 

Baca Juga:
Pelni Terima PMN Rp1,5 Triliun, Dirut: Utamakan Keselamatan Penumpang dengan Pengadaan 3 Kapal Baru

"Di era digitalisasi seperti saat ini, mau tidak mau, membuat masyarakat harus bisa mengubah kebiasaan menuju suatu yang lebih efisien, lebih mudah, atau lebih simple," ungkap Adita dalam webinar Bincang Santai Jelang Berbuka 2023 yang mengusung tema "Mudik Aman dan Nyaman dengan Cashles" pada Senin (17/4/2023).

Menurutnya, bicara digitalisasi, maka harus bersyukur bahwa ketika pandemi melanda, memberikan hikmah berupa dorongan bertransformasi secara digital, mulai dari membeli tiket hingga melakukan check-in saat perjalanan.

Baca Juga:
Regional Marpolex 2024, Kapal Patroli Indonesia dan Jepang Tiba di Pelabuhan Bredco Filipina

Webinar ini merupakan kolaborasi dari Forum Wartawan Daerah (Forwada) dan Forum Wartawan Kementerian Perhubungan (Forwahub) serta Urbanforum.

Adita menambahkan, berbicara cashless menjadi sesuatu yang menarik, dan ini memberi manfaat positif bagi sektor transportasi. 

"Cashless memberikan lebih banyak tranparansi, bisa menghindari pungutan liar, dan dari sisi pengguna lebih efisien. lebih simple, sehingga memberi kenyamanan dalam perjalanan mudik," ucap dia.

Cashless sebagai anak digitalisasi adalah suatu keniscayaan. Cashless membantu mudik lebih lancar. Pembayaran non tunai bisa mengurai kepadatan di simpul-simpul transportasi, seperti di bandara dan pelabuhan. 

"Pembayaran yang menggunakan cashless memudahkan dalam mudik, termasuk di rest area, dan diharapkan pihak operator telekomunikasi bisa mendukung dalam penerapan cashless saat mudik," ujar Adita.

Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Suharto menjelaskan, terkait mudik gratis tahun ini, pihaknya mencoba untuk menyajikan aplikasi Mitra Darat untuk pendaftaran bagi masyarakat yang ingin menikmati layanan mudik gratis.

Dari Mitra Darat ini, pihaknya merasakan dibanding tahun-tahun sebelumnya masih ada kuota kurang. 

"Tahun ini kami mencoba bagaimana menyiasati bahwa masyarakat yang benar-benar ingin menggunakan bus ini adalah benr-benar masyarakat yang membutuhkan bukan sekedar coba-coba ingin mengikuti mudik gratis, kami sudah koordinasi dengan Dishub DKI Jakarata dan yang lainnya, setidaknya saat ini ada 1.600 data yang mendaftar mudik gratis dibeberapa lokasi," paparnya.

Dengan begitu, adanya aplikasi Mitra Darat ini pihaknya sudah bisa mengetahui siapa saja  hanya sekadar iseng-iseng mendaftar mudik gratis atau sungguh-sungguh.

Suharto juga menegaskan sekaligus mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembelian tiket secara langsung atau go-show. 

"Hal ini dilakukan demi kelancaran dan kenyamanan masyarakat saat mudik," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengelolaan Media Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Nursodik Gunarjo menuturkan bahwa mudik merupakan tradisi tetap yang sudah menjadi the part of our life being. 

"Karena sifatnya berulang, masyarakat seyogyanya sudah memiliki skill mudik yakni pengetahuan tentang mudik, bagaimana menyikapi mudik, dan bagaimana berperilaku saat mudik," ulasnya.

Nursodik mengungkapkan bahwa tahun ini, mudik saat Lebaran menjadi mudik yang Critical. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan, saat ini data Kemenhub menyebutkan bahwa masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran pada 2023 diprediksikan mencapai 123,8 juta orang. Sedangkan tahun lalu hanya 85,5 juta orang.

"Artinya ada lonjakan pemudik yang sangat signifikan, yang luar biasa. Moda transportasi yang digunakan juga luar bisa besar. Ada 27,32 juta orang pemudik diprediksikan menggunakan mobil pribadi dan 25,13 juta pemudik menggunakan motor, dprediksikan juga 22,7 juta pemudik menggunakan bus, dan 14,47 juta menggunakan kereta api, dan menyewa mobil sekitar 9,53 juta," ungkapnya. (omy)