Dirlantas Jabar Sebut Penindakan Tilang Manual Hanya Boleh Anggota yang Bersertifikasi Lulus Assessment Integritas

  • Oleh : Bondan

Rabu, 17/Mei/2023 22:09 WIB
Direktur Lalu Lintas Polda Jabar Kombes Pol Wibowo. Foto: istimewa. Direktur Lalu Lintas Polda Jabar Kombes Pol Wibowo. Foto: istimewa.

BANDUNG (BeritaTrans.com) -- Tilang manual bakal diberlakukan kembali di seluruh wilayah Jawa Barat mulai 1 Juni 2023 mendatang. Sebelum kebijakan ini diberlakukan, Polda Jabar sudah menyiapkan strategi untuk penerapan regulasi tersebut.

Direktur Lalu Lintas Polda Jabar Kombes Pol Wibowo mengatakan, tilang manual akan diberlakukan di 23 polres dan Polda Jabar. Pertimbangannya yaitu masih banyak lokasi atau daerah yang belum tercover ETLE.

Baca Juga:
Ditlantas Polda Jabar Ajak Nelayan Pangandaran Tertib Berlalu Lintas

Wibowo menjelaskan, ada beberapa pelanggaran lalulintas yang juga tidak dapat terdeteksi ETLE, khususnya pelanggaran yang berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Namun ia menegaskan, tidak semua personel kepolisian nantinya bisa menjalankan tugas tilang manual.

“Untuk tilang manual, tidak kita berikan kepada seluruh personel, tidak seperti dulu. Jadi yang megang tilang adalah personel yang dia sudah punya sertifikasi tilang, plus udah lulus assessment integritas,” kata Wibowo saat dihubungi, Selasa (16/5/2023).

Baca Juga:
Satlantas Polres Sukabumi Kota Terjunkan 31 Pocil di Perlombaan Tingkat Polda Jabar

Wibowo menjelaskan, Polda Jabar bakal menyeleksi personel yang ditugaskan untuk tilang manual. Syarat pertamanya, mereka harus mengantongi sertifikasi yang menyatakan personel tersebut punya lisensi dalam tugas tilang ini.

Setelah memiliki sertifikasi tilang manual itu, Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar akan menyeleksi para personel yang bakal ditugaskan di tilang manual. Mereka bakal di-assessment untuk melihat sisi integritas, sikap, perilaku, mental hingga moralnya masing-masing.

Baca Juga:
Satlantas Polres Muara Enim Catat 2990 Kendaraan Pelanggar Lalu Lintas Terekam ETLE Dalam Sehari

“Tahap persiapan ini selain sertifikasi, saya juga mau assessment kepada personel yang nanti akan pegang tilang terkait integritasnya. Karena selama ini tilang bermasalah dari sisi itu. Jadi setelah assessment, kalau dia sudah lulus, kita berikan (tugas) tilang,” ucap Wibowo.

Menurut Wibowo, assessment dilakukan untuk membenahi sistem tilang manual yang selama ini dianggap kerap mendatangkan masalah. Sehingga dengan kebijakan tersebut, Wibowo menargetkan tilang manual akan memberikan efek jera bagi pelanggar lalu lintas.

“Salah satu cara membenahi perilaku anggota assessment personel. Jadi kita kembalikan kepada konsepnya, bahwa Tilang itu untuk meningkatkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalulintas, diharapkan dengan pelaksanaan Tilang yang baik dapat membuat efek jera kepada pelanggar di jalan raya,” pungkasnya. (Dan)