Pesawat JT-631 Bengkulu-Soetta Alami Masalah dan Dialihkan ke Palembang, Lion Air Sampaikan Maaf

  • Oleh : Fahmi

Sabtu, 10/Jun/2023 21:09 WIB
Pesawat Lion Air.(Ist) Pesawat Lion Air.(Ist)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Lion Air menyampaikan keterangan terkait operasional dan layanan penerbangan nomor JT-631 rute Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu tujuan Bandara Soekarno-Hatta.

Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menyampaikan bahwa sudah tersebut dijalankan mengikuti standar operasional prosedur (SOP).

Baca Juga:
Mulai 5 Agustus 2023, Lion Air Layani Penerbangan Umrah Langsung dari Bandara Minangkabau Padang

"Lion Air menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh penumpang atas ketidaknyamanan yang terjadi. Keselamatan dan keamanan penerbangan merupakan prioritas utama bagi Lion Air dalam memberikan layanan penerbangan yang aman dan nyaman," ujar Danang pada keterangannya, Sabtu (10/6/2023).

Danang menjelaskan, Lion Air pada Sabtu (10/6/2023) mempersiapkan pesawat Boeing 737-900ER registrasi PK-LFG. Sebelum keberangkatan, pesawat dilakukan pengecekan menyeluruh (pre-flight check) oleh teknisi dan awak pesawat dalam memastikan seluruh sistem dan komponen pesawat berfungsi secara baik dan aman untuk digunakan selama penerbangan. 

Baca Juga:
Lion Air Minta Maaf Atas Keterlambatan Tiga Jadwal Penerbangan dari Palembang

"Dalam industri penerbangan, pengecekan sebelum keberangkatan diwajibkan oleh regulasi dan standar keamanan yang ketat. Lion Air sangat patuh melaksanakan prosedur dan protokol pengecekan," kata Dananh.

Danang mengatakan, penerbangan Lion Air tersebut mengudara dari Bandara Fatmawati pukul 07.10 WIB membawa 7 (tujuh) kru pesawat dan 171 penumpang.

Baca Juga:
Dukung KTT ASEAN 42, Lion Air Rute Surabaya- Labuan Bajo Sediakan 6.804 Kursi

Divert ke Palembang

Pilot melakukan pengalihan pendaratan di bandara alternatif (divert) yaitu Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, setelah mendeteksi adanya salah satu indikator yang menunjukkan ada potensi (kemungkinan) di salah satu sistem pesawat yang harus dilakukan pengecekan di darat dengan segera.

"Keputusan pilot untuk mengalihkan pendaratan sangat tepat dan merupakan hasil dari pertimbangan yang matang. Keputusan tersebut diambil dengan tujuan utama menjaga keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpang," kata Danang.

Pertimbangan pengalihan pendaratan di Palembang lebih diutamakan karena posisi pesawat saat di udara lebih dekat ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dibandingkan jarak ke Bandara Soekarno-Hatta atau bandara lain serta pekerjaan pengecekan secara teknis dapat ditangani secara cepat dan mudah.

Pesawat tersebut mendarat dengan aman dan normal pukul 08.11 WIB di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II. 

Setelah pesawat berada pada area parkir secara sempurna, seluruh penumpang diarahkan menuju ruang tunggu di terminal bandar udara.

"Lion Air mengapresiasi keputusan yang diambil oleh pilot dan kami berterima kasih atas kesigapan dalam menjalankan prosedur dengan baik," sebut Danang.

Lion Air juga dikatakan dengan penuh rasa tanggung jawab memberikan penjelasan kepada semua penumpang sesuai perkembangan. Hal ini dilakukan agar penumpang memiliki pemahaman yang komprehensif. 

Selain itu, Lion Air memberikan layanan kompensasi kepada penumpang berdasarkan peraturan yang berlaku. Lion Air telah mengambil langkah-langkah yang tepat guna memastikan bahwa setiap penumpang merasakan kenyamanan dan layanan terbaik.

Sudah Diberangkatkan Menggunakan Pesawat Lain

Penerbangan JT-631 berangkat dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II pada pukul 12.10 WIB tujuan Bandara Soekarno-Hatta menggunakan pesawat pengganti yaitu Boeing 737-900ER beregistrasi PK-LSY.

Penerbangan tersebut berjalan lancar dan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 13.12 WIB.

Lion Air memahami bahwa penggunaan pesawat pengganti mungkin menyebabkan ketidaknyamanan atau perubahan jadwal yang tidak terduga bagi penumpang. Namun, Lion Air mengambil tindakan ini guna mengutamakan kelancaran perjalanan dan kenyamanan penumpang sebagai bagian memastikan bahwa penggantian pesawat telah dilakukan secara aman dan memenuhi standar keselamatan penerbangan.

Dalam keputusan penggunaan pesawat pengganti, bahwa waktu yang dibutuhkan mendatangkan pesawat dari bandar udara lain membutuhkan waktu (tidak dapat dilakukan secara cepat). Proses ini melibatkan koordinasi, termasuk persetujuan dan pengaturan dengan berbagai pihak terkait, serta memastikan keamanan dan kepatuhan terhadap aturan penerbangan. Lion Air berusaha semaksimal untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan dan mengedepankan aspek keselamatan serta kenyamanan penumpang tetap menjadi prioritas utama.

Proses Pengecekan dan Tidak Berspekulasi

Lion Air berkoordinasi dengan pihak otoritas penerbangan untuk pemeriksaan lebih lanjut terhadap indikator yang terdeteksi di pesawat Boeing 737-900ER registrasi PK-LFG.

"Lion Air tidak berspekulasi mengenai penyebab salah satu indikator pesawat yang dimaksud. Hal ini dikarenakan tahapan investigasi memerlukan pemeriksaan yang lebih mendalam oleh teknisi atau mekanik pesawat yang terlatih dan berpengalaman. Proses tersebut tidak dapat dilakukan dengan cepat karena membutuhkan waktu yang signifikan," terang Danang.

Danang menyatakan, Lion Air selalu menjunjung tinggi prinsip keamanan dan kualitas dalam operasional penerbangan. Oleh karena itu, ketika menghadapi gangguan atau indikasi potensial pada pesawat, Lion Air mengambil pendekatan yang sangat hati-hati dan profesional. Lion Air memastikan bahwa proses pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh dan teliti, dengan melibatkan tim teknisi yang terlatih untuk menganalisis penyebab.
(Fhm)