Terapkan Ekonomi Hijau, BNI Berdayakan UMKM Ramah Lingkungan

  • Oleh : Naomy

Senin, 18/Sep/2023 15:10 WIB
Penghijauan Penghijauan

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berkomitmen kontribusi terhadap kelestarian lingkungan dan pencapaian keseimbangan ekonomi hijau (green economy) melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lewat program BNI UMKM Ramah Lingkungan (BUMI).

Baca Juga:
2 Dekade APU-PPT, PPATK dan BNI Tanam 2.000 Bibit Pohon

Program BUMI menitikberatkan pada pemberdayaan UMKM, terutama mereka yang menerapkan praktik bisnis hijau maupun memproduksi produk ramah lingkungan.

Hal ini sejalan dengan maraknya permasalahan lingkungan yang saat ini terjadi di dunia terkait net zero emission dan Indonesia menargetkan hal tersebut tercapai di 2060. 

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengemukakan, dalam upaya meningkatkan kapabilitas UMKM, BNI berkolaborasi dengan Rumah BUMN dan Inaproduct menggelar pelatihan “Level Up 2023” yang diadakan 13 dan 20 September 2023.  

"Pelatihan ini terdiri dari beberapa tema bahasan mulai dari pembuatan company profile, teknik penjualan via TikTok, penulisan laporan keuangan, serta strategi branding dan pengenalan terhadap konsep Green Sustainability," ungkap Okki, Senin (18/9/2023).

Menurutnya, konsep tersebut dipilih melihat pentingnya pengetahuan ini bagi pelaku bisnis terutama mereka yang berada pada tahapan awal bisnis. 

Diharapkan setelah mendapatkan pelatihan ini, pelaku UMKM menjadi lebih terbiasa untuk menerapkan konsep ‘Green Practices’ pada kegiatan bisnisnya. 

“Ekonomi hijau dapat dicapai dengan melibatkan UMKM. Terlebih, segmen *UMKM* memiliki peran sebagai motor utama penggerak perekonomian Indonesia sehingga penting bagi perbankan untuk mendukung kemajuan bisnisnya," paparnya.

Okki menambahkan, pelatihan ini merupakan salah satu bentuk dukungan BNI terhadap pelaku UMKM," kata dia. 

Untuk mencapai keseimbangan antara ekonomi dan ekologi, dibutuhkan sinergi dari seluruh pihak yang terlibat seperti OJK selaku regulator, perbankan sebagai penyedia akses pembiayaan, serta lembaga-lembaga lainnya.

“Kami harap hal ini dapat menjadi motivasi bagi pelaku usaha lainnya untuk juga menerapkan hal yang baik dalam menjaga lingkungan ini,” pungkasnya. (omy)