Pertahankan Epicentrum Of Growth, Ada Strategi dan Peta Jalan Penerbangan ASEAN

  • Oleh : Naomy

Kamis, 02/Nov/2023 11:05 WIB
Ketua INACA dan Menhub di CEO Talks Ketua INACA dan Menhub di CEO Talks

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva pada saat KTT ASEAN di Jakarta September lalu mengatakan, Kawasan ASEAN titik terang di cakrawala yang agak redup. 

Baca Juga:
INACA Apresiasi Pengurangan Jumlah Bandara Internasional

Di mana pertumbuhan ekonomi di kawasan tahun ini di atas pertumbuhan ekonomi global. 

"Untuk itu, mempertahankan momentum pertumbuhan ini sangatlah penting," ujar Kristalina.

Baca Juga:
INACA: Iuran Pariwisata jadi Beban Tambahan Penumpang dan Maskapai Penerbangan

Mempertahankan momentum tersebut, memang bukan hal yang mudah. Salah satu yang harus dilakukan adalah meningkatkan kerjasama antaranggota intra ASEAN dan mengembangkan kerjasama internasional ekstra ASEAN. 

Untuk itulah sektor transportasi, terutama transportasi udara  menjadi sangat penting di kawasan ASEAN.

Baca Juga:
Tiket Penerbangan Internasional Akan Naik 5 Persen?

Terkait dengan hal tersebut, Asosiasi Maskapai Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) menggelar CEO Talk dengan tema: ASEAN Connect: Aviation Strategy and Roadmap.

Acara dilaksanakan di Jakarta, Kamis. (2/11/2023) dan dibuka dengan pidato kunci dari  Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Hadir sebagai panelis para stakeholder penerbangan Indonesia dan ASEAN, yaitu Direktur Utama Citilink, Dewa Rai; Director Sectoral Development Directorat ASEAN for ASEAN Economist Community, Kanchana Singh; Area Manager South East Asia IATA, Yuli Thompson; Chief Marketing Officer PT AP I, Dendi T. Danianto; Regional marketing manager Boeing Asia, Miruyu Sandaruwan Gama Ralalage; dan Chief Commercial Officer Ticket.com Dimas Surya Yaputra.

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja menyampaikan, guna mempertahankan momentum tersebut, memang bukan hal yang mudah. 

Salah satu yang harus dilakukan adalah meningkatkan kerjasama antaranggota intra ASEAN dan mengembangkan kerjasama internasional ekstra ASEAN. Untuk itulah sektor transportasi, terutama transportasi udara  menjadi sangat penting di kawasan ASEAN.

“Transportasi udara mampu menembus batas antarnegara dengan cepat, sehingga transportasi ini memegang peranan yang vital untuk menjadi pendorong pertumbuhan perekonomian di kawasan ASEAN. Termasuk di antaranya mendukung perkembangan sektor pariwisata, perdagangan, peningkatan investasi dan sebagainya,” urai Denon.

Dia berharap forum CEO Talk yang merupakan forum dialog di lingkup ASEAN ini dapat menghasilkan peta jalan atau roadmap strategi pengembangan sektor penerbangan di kawasan ASEAN sehingga kawasan ASEAN sebagai Epicentrum of Growth dapat terus terjaga.

Menurut Area Manager South East Asia IATA Yuli Thompson, sektor penerbangan di ASEAN akan pulih sepenuhnya pada tahun 2025 dan kemudian akan terus berkembang hingga 20 tahun ke depan, diperkirakan jumlah penumpang pesawat akan berlipat tiga kali lipat.

Namun diakuinya, sektor penerbangan ini sebenarnya juga mempunyai permasalahan yang sama antar negara. Misalnya terkait peningkatan jumlah permintaan penumpang, namun kapasitasnya masih terbatas karena ketersediaan pesawat berkurang. 

Hal lain adalah ketersediaan suku cadang yang juga menjadi isu utama, terutama karena supply chainnya yang terganggu oleh kondisi sosial politik dunia.

Selain itu juga tantangan terkait dengan ketersediaan dan harga bahan bakar avtur yang cenderung naik serta upaya-upaya untuk peningkatan environment dengan mengadakan dan menggunakan sustainable aviation fuel (SAF) di dunia penerbangan.

Di sisi lain, tiap negara mempunyai tata cara dan aturan main tersendiri dalam bisnis penerbangan. 

Ada azas cabotage dan freedom of the air, terutama five freedom agreement sehingga perlu pembicaraan mendalam di antara otoritas negara-negara ASEAN untuk menjalin keselarasan kepentingan antar anggota untuk dapat maju bersama.

Menurut Director Sectoral Development Directorat ASEAN for ASEAN Economist Community Kanchana Singh, terkait kerja sama penerbangan di ASEAN telah disetujui dalam pertemuan tingkat Menteri Transportasi ASEAN pada tahun 2015 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Dalam pertemuan tersebut menghasilkan  Kuala Lumpur Transport Strategic Plan (KLTSP) 2016-2025 di mana salah satu tujuannya adalah membentuk ASEAN Single Aviation Market (ASAM) untuk meningkatkan sektor penerbangan di ASEAN. (omy)