Pria Ditabrak Kereta Api, Tubuh Terseret hingga Stasiun Mojokerto

  • Oleh : Fahmi

Sabtu, 02/Mar/2024 11:27 WIB
Foto:Istimewa Foto:Istimewa

MOJOKERTO (BeritaTrans.com) - Seorang pria tewas usai menabrakkan diri ke Kereta Api (KA) Comuterline Rapih Dhoho, jurusan Surabaya-Blitar, Kamis (29/2) malam.

Tubuh pria tanpa identitas ini bahkan sempat tersangkut dan terseret gerbong kereta beberapa kilometer (km) dari titik lokasi.

Baca Juga:
KAI Respon Insiden Kecelakaan KA di Kota Baru Kerawang yang Tewaskan 4 Orang

Tubuhnya baru bisa dievakuasi saat kereta berhenti di Stasiun Mojokerto dengan kondisi sudah tak beraturan.

Temuan jasad pria tersangkut kereta ini dilaporkan masinis saat tiba di stasiun Mojokerto pukul 19.00.

Baca Juga:
Sepanjang Tahun hingga Juli 2024 Terjadi 233 Kecelakaan Kereta Api, 84 Orang Meninggal

Saat itu, masinis melaporkan ke pihak kepolisian jika terdapat orang yang menabrakkan diri saat melintas di Kecamatan Mojoanyar.

Tepatnya 200 meter setelah perlintasan Damarsi, Desa Kepuhanyar, Kecamatan Mojoanyar.

Baca Juga:
Tertabrak Kereta Api di Sergai, Bocah 10 Tahun Tewas Tragis

Saat dicek pada bodi kereta, ternyata jasad pria tersebut tersangkut di kolong antara gerbong satu dengan gerbong kosong.

''Saat kami tanya pada masinis, ternyata ada kejadian orang menabrakkan diri ke kereta di daerah Damarsi, sekitar 200 meter sebelah barat perlintasan,'' ujar Kanitreskrim Polsek Magersari, Kota Mojokerto, AKP Yuli Putro.

Dari keterangan masinis, pria tanpa identitas ini sempat terlihat berlari dari arah selatan saat kereta lewat.

Sesaat kemudian, ia menjatuhkan diri tepat di depan kereta hingga terlindas. Hal ini dikuatkan dengan ceceran darah yang terlihat di titik lokasi tabrakan.

''Lari dari arah selatan. Begitu lihat kereta, langsung menjatuhkan diri,'' imbuhnya.

Saat kejadian berlangsung, penumpang kereta sempat merasakan ada yang aneh dari laju kereta.

Khususnya di gerbong satu yang terasa ada kerikil yang menghantam lantai gerbong. Bahkan, suara hantaman begitu keras hingga membuat penumpang bising.

''Seperti ada kerikil yang natap ke lantai gerbong. Suaranya lumayan kencang,'' tambah Suwardi Hartoyo, penumpang kereta.

Proses evakuasi jasad korban oleh petugas PMI Kota Mojokerto terbilang cukup rumit. Pasalnya, tubuh korban terjepit tepat di sambungan gerbong.

Bahkan, relawan dibantu Damkar harus memotong sebagian baja sambungan untuk mengeluarkan jasadnya.

Saat dievakuasi, tubuhnya sudah tak beraturan dengan kaki, tangan dan tubuhnya yang tak utuh.

''Kesulitannya karena tubuh korban tersangkut kuncian antara gerbong satu dengan gerbong yang lain. Sementara kunciannya terbuat dari baja, sehingga kami meminta rekan Damkar untuk memotong sebagian kuncian,'' pungkas Welliam, relawan PMI Kota Mojokerto. (fhm)