Pastikan Kelancaran dan Keselamatan Penerbangan Selama Nataru, AirNav Siapkan Strategi Layanan Navigasi

  • Oleh : Naomy

Sabtu, 21/Des/2024 16:22 WIB
Jajaran Direksi dan Manajemen Airnav Indonesia Jajaran Direksi dan Manajemen Airnav Indonesia

 

BANDUNG (BeritaTrans.com) - Pastikan Kelancaran dan Keselamatan Penerbangan Selama angkutan libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia sebagai BUMN yang memberikan layanan navigasi penerbangan di Indonesia, melakukan berbagai persiapan untuk kelancaran lalu lintas penerbangan. 

Baca Juga:
Terima Kewenangan Baru dari Kemenhub, Dirut Airnav: Ini Wujud Kepercayan Pemerintah

Direktur Keselamatan, Keamanan dan Standardisasi AirNav Indonesia Ahmad Nurdin Aulia menyampaikan, menyambut periode yang sibuk tahun ini Nataru, AirNav Indonesia menegaskan komitmennya untuk meningkatkan pelayanan dan keselamatan navigasi penerbangan. 

Dengan proyeksi peningkatan arus penumpang dan penerbangan selama masa liburan ini, AirNav Indonesia telah menyusun berbagai strategi untuk meningkatkan keselamatan, kelancaran, dan efisiensi penerbangan di seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga:
Fungsi Publikasi, Penyimpanan, dan Distribusi Informasi Aeronautika Resmi Dialihkan dari Kemenhub ke Airnav Indonesia

AirNav memperkirakan akan terjadi lonjakan traffic penerbangan selama periode Nataru 2024/2025, dengan total penerbangan 76.340 atau rata – rata 4.018 pergerakan per harinya, yaitu naik 2,56% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Hingga saat ini, AirNav telah menerima permintaan extra flight dari maskapai sebanyak 2.136 tambahan slot penerbangan di delapan bandara tersibuk di Indonesia, termasuk Soekarno-Hatta Tangerang, Ngurah Rai Denpasar, Juanda Surabaya dan Kualanamu Medan," urainya.   

Baca Juga:
Jurus InJourney Airports dan AirNav Dukung Peningkatan OTP Maskapai Penerbangan

Pihaknya memperkirakan puncak arus libur Natal 2024 terjadi pada tanggal 21 Desember dengan 4.612 pergerakan per hari, dan puncak arus Tahun Baru pada tanggal 28 Desember dengan 3.942 pergerakan per hari. Rute penerbangan terpadat untuk domestik adalah dari Soekarno–Hatta ke Denpasar dan Surabaya, sedangkan untuk internasional adalah Soekarno-Hatta ke Singapore dan Kuala Lumpur. 

Puncak arus balik penerbangan, diperkirakan terjadi pada tanggal 05 Januari 2025 dengan 4.116 pergerakan per hari.  
 
“Sampai dengan November 2024, AirNav Indonesia telah melayani 1.751.764 penerbangan yang merupakan penerbangan domestik, internasional dan lintas negara (over-flying), kami percaya di Desember ini ada peningkatan arus penumpang dan penerbangan selama masa liburan, AirNav telah bersiap dan menyusun berbagai strategi untuk menjaga keselamatan dan kelancaran operasional navigasi udara di seluruh wilayah Indonesia," jabar Aulia.

AirNav telah membuka posko monitoring dari 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025, di 56 Bandara dan satu di Kementerian Perhubungan. 

AirNav bersama stakeholder aviasi seperti Otoritas Bandara, Angkasa Pura Indonesia, BMKG dan lainnya, telah menyiapkan dukungan prosedur kontingensi dan kewaspadaan, untuk mengantisipasi keadaan darurat seperti cuaca ekstrem, letusan gunung berapi, hingga gangguan operasional maskapai dan bandara yang mengakibatkan penundaan dan pengalihan penerbangan. 

Selain itu, AirNav telah menyusun rencana strategi pelayanan navigasi yang akan digunakan selama periode Nataru, diantaranya kesiapan personel yang andal, kesiapan fasilitas komunikasi dan navigasi, kesiapan prosedur, safety risk assessment, penambahan jam operasional mengikuti kebutuhan bandara, fleksibilitas slot penerbangan, serta pelayanan informasi data dan publikasi NOTAM/ASHTAM. 

AirNav juga telah merancang program navigasi penerbangan yang inovatif dan adaptif untuk menjawab tantangan serta kebutuhan industri penerbangan yang terus berkembang. 

Selain itu juga akan mengoptimalkan berbagai sistem aplikasi dan inovasi yang dimiliki, yakni Chronos, yaitu aplikasi pengaturan slot time penerbangan, menjalankan Ground Delay Program (GDP).

"Hal itu guna mengurangi holding pesawat di udara dan efisiensi bahan bakar pesawat, Aplikasi Nav-Earth yang bekerjasama dengan BMKG guna mengetahui kondisi cuaca terupdate, dan publikasi Aeronautical Information Publication (AIP) serta Notice To Airmen (NOTAM) ke para pengguna jasa navigasi penerbangan,” ungkap Aulia.

Dengan berbagai persiapan dan harmonisasi ini, AirNav Indonesia bersama regulator dan operator terkait, berupaya memastikan bahwa operasional penerbangan selama periode Nataru dapat berjalan dengan aman, nyaman, lancar, dan efisien. 

“AirNav dalam menghadapi periode nataru ini telah mengambil berbagai langkah untuk memastikan kelancaran dan keselamatan navigasi penerbangan yang aman untuk mewujudkan Liburan Seru Nataru,” tutup Aulia. (omy)