Wadirut JICT: Pelayanan Bongkar Muat Membaik?

  • Oleh :

Jum'at, 19/Janu/2018 14:30 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com)-Wakil Dirut PT Jakarta International Container Terminal (JICT) Riza Erivan mengatakan kinerja bongkar muat petikemas di terminal tersebut saat ini mulai membaik dengan Gross Container Rate (GCR) rata rata 20 box/jam.Selain itu pemindahan bongkar kapal ke terminal lain (double berthing) sudah tidak ada lagi. "Sekarang baik bongkar barang impor mau pun muat barang ekspor sudah dilakukan di JICT. Pemindahan bongkar kapal yang bersifat sementara," katanya menjawab BeritaTrans. com Jumat (19/1 /2018).Sementara sebuah sumber menyebutkan membaiknya angka produktivitas bongkar muat JICT atau Gross/Container /Rate (GCR) tidak murni tapi karena disiasati dengan memindahkan kapal bongkar di terminal lain. Kapal tersebut hanya memuat barang ekspor di JICT sehinggga kinerja bongkar muat terlihat membaik. Tapi merugikan JICT dari pendapatan CHC dan storage, tutur sumber terdebutDengan alasan kongesti di lapangan dan dermaga, JICT memindahkan kapal untuk bongkar di MAL dan TPK Koja, ujarnya.Hal ini bertujuan untuk meminimalisir dampak kinerja rendah vendor baru JICT yakni Multi Tally Indonesia (MTI). Karena jika JICT hanya menangani ekspor, otomatis produktivitas (GCR) dapat ditingkatkan optimal dan aktivitas lapangan penumpukan oleh vendor baru tidak terlalu sibuk.Padahal fungsi pelabuhan petikemas sejatinya menangani ekspor dan impor. Namun atas nama pembelaan terhadap vendor baru hal ini dilakukan manajemen JICT, katanya.Simber tadi menyebut fakta lapangan kapal yang bongkar di terminal lain antaranya:Pelayaran SITC melihat low performace JICT memutuskan sandar di MAL agar schedul tidak rusakCMA CGM tidak dapat tempat karena sudah delay 3 hari, KMTC ingin di TPK Koja atau JICT yang penting kapal berthing on arrival.Heung A cenderung antisipasi tempat bongkar agar lebih cepat sandar guna minimalisir dampak delay, ujar sumber tersebut.Ditanya berapa lama 40 tenaga operator RTGC bantuan Pelindo II ditugaskan di JICT? Riza mengatakan sekitar 3 bulan. Tenaga bantuan dari Pelondo II ini bertugas untuk melatih operator RTGC MTI.Ditanya adanya tenaga bantuan ini kan tidak sesuai dengan isi kontrak JICT- MTI apa akan minta kompensasi? nanti pasti kita bicarakan dengan PT MTI. Sekarang fokus memperbaiki layanan dulu, kata Riza.Menanggapi ini sumber tadi mengatakan solusi terbaik mestinya manajemen JICT melakukan evaluasi terhadap kinerja MTI. Jika diperlukan, manajemen JICT dapat memilih vendor yang lebih profesional melalui tender yang transparan dan profesional, katanya. (wilam)

Tags :