INACA AJAK INDUSTRI PENERBANGAN AMBIL LANGKAH TAKTIS UNTUK KESINAMBUNGAN BISNIS

  • Oleh : an

Kamis, 25/Okt/2018 22:35 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Assosiasi Maskapai Penerbangan Nasional Indonesia (Indonesia National Air Carrier Association/INACA) menyerukan agar para pelaku dan regulator industri penerbangan dapat mengambil langkah taktis dan antisipatif dalam menjamin kesinambungan bisnis usaha penerbangan. "Menghadapi situasi menantang tersebut, baik maskapai penerbangan maupun pemerintah harus seksama mengambil langkah taktis dan antisipatif untuk menjamin sustainability bisnis usaha penerbangan," kata Ketua INACA Ari Askhara dalam sambutannya di Jakarta, Kamis (25/10/2018). Ari menambahkan bahwa dibutuhkan sinergi solid antara anggota INACA menuju operational excellence dengan komitmen masing-masing maskapai, lembaga, dan pemerintah.Rapat Umum Anggota INACA 2018 membahas tantangan yang dihadapi industri penerbangan nasional yang semakin kompetitif dengan mengangkat tema Managing The Dynamic Challenges in the (National) Aviation Industry.Acara rapat umum yang digelar tahun ini juga dihadiri oleh sejumlah pelaku industri penerbangan Indonesia seperti Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono, Ekonom Indonesia Cyrillus Harinowo. Para PanelisHadir sebagai panelist dalam seminar "Managing The Dynamic Challenges in the (National) Aviation Industry" yaitu Direktur Pemasaran dan Pelayanan Angkasa Pura I, Devi Suradji, Direktur Operasi dan Teknik PT Angkasa Pura II, Djoko Murdjatmojo, Direktur Utama AirNav lndonesia Novie Riyanto, Pengamat Penerbangan Alvin Lie, dan Direktur Utama Citilink lndonesia Juliandra Nurtjahjo.Terlebih lagi INACA selaku pelaku industri penerbangan Indonesia sangat dituntut untuk terus melakukan pembenahan yang menempatkan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan penerbangan sebagai aspek yang paling utama. "Kami berharap kegiatan ini akan menghasilkan pemikiran dan masukan-masukan yang bermanfaat bagi kita dalam mengatasi periode turbulensi ini, sekaligus mempersiapkan diri menghadapi tantangan industri penerbangan nasional di masa mendatang," tandas Ari.(helmi)