KNKT Usulkan, Penerbitan SPB Perlu Dilampirkan Informasi Cuaca BMKG Yang Ditandatangani Nakhoda

  • Oleh : an

Minggu, 26/Mei/2019 06:08 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Dr. Soerjanto Tjanjono mengatakan, untuk meningkatkan aspek keselamatan pelayaran, pihaknya meminta Syahbandar cermat dan teliti sebelum menerbitkan SPB (Surat Persetujuan Berlayar)."Syahbandar harus membaca dan memahami kondisi cuaca yang akan ditempuh setiap kapal yang mengajukan SPB. Oleh karenanya, Syahbandar sebelum menerbitkan SPB membaca dan memahami informasi BMKG yang dilampirkan dan ditandatangani nakhoda," kata Soerjanto kepada BeritaTrans.com di Jakarta, kemarin.Menurutnya, informasi mengenai cuaca sangat penting diketahu baik oleh nakhoda yang akan berlayar dan Syahbandar sebelum menerbitkan SPB. Jangan sampai mereka nekad berlayar, sementara kondisi cuaca ekstrem dari BMKG tidak dipelajari sebelumnya."Pemahaman dan pengemtahuan mengenai informasi cuaca ini penting, guna menghindari terjadinya kasus kecelakaan pelayaran akibat kondisi cuaca ekstrim yang sering terjadi belakangan," jelas Soerjanto.Banyak kasus kecalakan kapal di luat, menurut Seorjanto, karena kedua puhak Nakhoda dan Syahbandar kurang memahami secara detail informasi cuaca beberapa jam ke depan. "Padahal, BMKG rutin memberikan up date mengenai informasi cuaca sampai yan ekstrem sebekalipun. Kondisi seperti inilah yang tidak boleh terulang kembali di Indonesia," kilah Soerjanto. Koordinasi Hubla-BMKGSementara itu, terkait aspek keselamatan pelayaran, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Hubla) Kemenhub, mengklaim telah berkoordinasi dengan BMKG untuk memonitor dan meng-up date kondisi cuaca terkini di Tanah Air. Kemudian, Menhub Budi Karya Sumadi dalam berbagai kesempatan menjelang mudik Lebaran 2019 selalu berpesan kepada awak kapal agar memiliki daftar manifest seluruh penumpang yang ada di kapal. "Sejauh ini kalau Batam ke Medan tidak terlalu rawan, namun demikian kami sudah minta kepada Pak Dirjen Perhubungan Laut untuk secara dini berkoordinasi dengan BMKG untuk tetap memperhatikan cuaca," kata Menhub Budi Karya. "Kemudian satu yang penting, manifest harus terdaftar. Jadi yang beli tiket, dalam manifest, dan di lapangan itu harus cocok. Karena itu penting. Keselamatan kita lihat dari situ," tandas Menhub.(helmi)