Agar Seimbang, Kemenhub Akan Perbaiki Regulasi Bongkar Muat di Pelabuhan

  • Oleh : Naomy

Selasa, 25/Agu/2020 21:23 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com ) Agar tercapai keseimbangan dalam pelayanan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan memperbaiki regulasi bongkar muat di pelabuhan agar seimbang. Pihaknya menurut Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub R Agus H Purnomo, ingin agar terjadi keseimbangan peran perusahaan bongkar muat (PBM) swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada aktivitas bongkar muat.Saat ini PBM merasa mereka porsinya berkurang akibat peran Pelindo. Jadi ini sudah jelas kami akan melakukan perbaikan aturan regulasi supayaclear, ujar Dirjen Agus dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR, Selasa (25/8/2020).Menurutnya, perbaikan regulasi tersebut juga akan berkaitan lebih detil dengan terminal khusus (tersus) dan operasional terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS).Dia berharap ke depan anak-anak usaha Pelindo (I, II, III, dan IV) yang bergerak di bidang bongkar muat dapat lebih bijaksana."Kita nanti akan bertemu man to man agar lebih clear," ungkapnya.Anggota Komisi V DPR Rifqi Karsayuda menanggapi positif dan menyatakan bahwa perbaikan regulasi tersebut bisa menjadi solusi. "Dengan begitu upaya menyeimbangkan usaha bongkar muat antara swasta dan BUMN di pelabuhan dapat dilakukan," katanya.Dia memberikan permisalan, bila ada perubahan regulasi, maka BUMN Pelindo bisa lebih fokus kepada kegiatan yang padat modal misalnya Sementara kegiatan-kegiatan yang memungkinkan pihak swasta turut serta di dalamnya bisa dialihkan, seperti terkait bongkar muat,port supply, dan lainnya."Jangan sampai dari sisi bisnis di pelabuhan berjalan baik namun terjadi ketidak seimbangan bagi PBM swasta, karena dapat menimbulkan konflik," tuturnya.Namun, Rifqi memaklumi dari segi bisnis, 80 sampai 85 persen keuntungan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I hingga IV memang berasal dari aktivitas bongkar muat. "Wajar jika Pelindo tidak memberikan tempat kepada perusahaan lain," imbuh dia.Fokus Kerja SamaDirektur Utama PT Pelindo I Dani Rusli Utama mengemukakan, pihaknya terus melakukan kerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk bongkar muat."Fakta di pelindo I bahwa Pelabuhan Belawan ini 20 persen market sharenya dioperasikan pelindo I 80 persen PBM. Pelabuhan Dumai 15 persen oleh Pelindo I dan 85 persen oleh PBM. Lhokseumawe 60 persen pelindo I dan 40 persen PBM. pelabuhan Tanjung Pinang 35 persen pelindo I dan 75 persen PBM. Pelabuhan Malahayati 80 persen pelindo 1 dan 20 persen PBM," bebernya.Dengan begitu, total pihaknya bekerjasama selama ini dengan sebanyak 80 perusahaan di semua cabang Pelindo I"Fakta-fakta ini menunjukkan kami tetap fokus bekerjasama," ucap Dani.Terkait TKBM di Jatim di empat terminalnya, kata Dirut Pelindo III U Syaefuddin Noer untuk general kargo sibagi dua Pelindo dan non Pelindo. "Berdasarkan data kami, non Pelindo di Gresik 79 persen. Di Mira 97 persen, dan di Nilam 100 persen. Jadi banyak non Pelindo banyak mengerjakan," ucap dia. (omy)Foto:istimewa