INACA Prediksi 2,5 Juta Penumpang Pesawat Libur Akhir Tahun

  • Oleh : Bondan

Minggu, 22/Nov/2020 12:53 WIB
Ilustrasi. Ilustrasi.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Indonesia National Air Carriers Association (INACA) memproyeksikan okupansi pesawat akan mencapai 2,5 juta pada Desember mendatang. Kenaikan angka penumpang ini seiring dengan libur panjang akhir tahun nanti.

Ketua Umum INACA Denon B. Prawiraatmadja mengatakan jika pada Oktober 2020 okupansi pesawat mencapai 2 juta penumpang, aka pada Desember ke depan akan mengalami kenaikan 500.000 penumpang.

Baca Juga:
Tiket Penerbangan Internasional Akan Naik 5 Persen?

"Bulan Oktober 2 juta penumpang, November belum habis bulannya, Desember prediksi saya tembus 2.5 juta penumpang," ujar Denon saat dihubungi, Jakarta, Sabtu (21/11/2020).

Tak hanya diproyeksikan kenaikan bagi penumpang di maskapai penerbangan dalam negeri. INACA juga memprediksi angka reservasi hotel di sejumlah lokasi wisata akan mengalami kenaikan signifikan. Di mana, hingga Desember mendatang reservasi hotel akan naik 20 persen.

Baca Juga:
INACA: Dampak Keterbatasan Jumlah Pesawat, Target Penumpang Tahun 2023 Tidak Tercapai

Meski begitu, belum INACA mencatat berapa jumlah kamar hotel yang sudah dipesan para wisatawan saat ini.

"Animo nya meningkat, penambahan nya diharapkan bisa 20 persen dibanding bulan Oktober atau November (2020). Kalau jumlah booking hotel saya nggak punya data nya mas," kata dia.

Baca Juga:
AirAsia Diskusi Keselamatan Penerbangan Bareng KNKT dan INACA

Saat ini, INACA berupaya mengambil sejumlah langkah strategi untuk mendorong industri bisnis industri penerbangan di Indonesia. Selain itu, INACA mencoba membantu pemerintah dalam menciptakan seluas-luasnya lapangan pekerjaan dan penyerapan kerja masyarakat.

"Kita ketahui bersama bahwa sejak awal tahun ini seluruh dunia terdampak virus Covid-19 dan industri penerbangan merupakan sektor paling terdampak. Melihat hal ini, kami mencoba membuat forum komunikasi dan diskusi sehingga mampu menjembatani dan memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan terkait bidang penerbangan, terlebih dimasa yang sangat berat ini," kata Denon. (Okezone.com)