Pelabuhan Penyeberangan Kuala Tungkal Resmi Dioperasikan

  • Oleh : Naomy

Jum'at, 29/Janu/2021 20:34 WIB
Peresmian Pelabuhan Penyeberangan Kuala Tungkal Peresmian Pelabuhan Penyeberangan Kuala Tungkal

 

KUALA TUNGKAL (BeritaTrans.com) - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat resmikan Pelabuhan Penyeberangan Ro-Ro Kuala Tungkal di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi Jumat (29/1/2021). 

Baca Juga:
Mobilitas di Pelabuhan Penyeberangan Saat Libur Lebaran Diatur Kemenhub

Pelabuhan Penyeberangan Kuala Tungkal ini merupakan pelabuhan komersil yang melayani lintas penyeberangan antarprovinsi yaitu Kuala Tungkal - Dabo dan Kuala Tungkal – Telaga Punggur, menghubungkan Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan dua wilayah di Provinsi Kepulauan Riau yaitu Kabupaten Lingga dan Kota Batam. 

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi, mengatakan, peresmian Pelabuhan Penyeberangan Kuala Tungkal merupakan upaya penyediaan prasarana transportasi yang memadai untuk mobilitas masyarakat sehari-hari.

Baca Juga:
Naik Angkutan Penyeberangan, Dirjen Hubdat: Pemudik Wajib Bertiket Maksimum H-1 Keberangkatan

"Secara geografis, letak Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki aksesibilitas yang baik untuk menjangkau Kabupaten Lingga dan Kota Batam di Provinsi Kepulauan Riau," ujar Dirjen Budi di Kuala Tungkal, Jumat (29/1/2021).

Menyikapi kondisi tersebut, salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah yaitu melalui penyediaan infrastruktur transportasi dengan membangun Pelabuhan Penyeberangan Kuala Tungkal untuk membuka konektivitas transportasi antarprovinsi.

Baca Juga:
Ditjen Hubdat Gelar Rakor Terkait Arus Libur Lebaran di Lintas Merak-Bakauheni

Dengan begitu tercipta pelayanan transportasi penyeberangan antarpulau yang saling terhubung dan juga untuk menampung potensi perjalanan yang cenderung meningkat.

Dia mengungkapkan, Dermaga ini telah memberikan efek yang positif terutama dalam aspek ekonomi masyarakat, terlebih di Provinsi Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan wilayah penyumbang tertinggi dalam bidang ekspor impor pinang yang tak lepas juga berkat peran dari Pemerintah Daerah. 

"Pelabuhan Penyeberangan Kuala Tungkal merupakan simpul dari Lintas Penyeberangan Perintis Kuala Tungkal – Dabo, dilayani oleh Kapal Penyeberangan Penumpang  KMP Senangin, sementara Lintas Penyeberangan Komersil Kuala Tungkal – Telaga Punggur dilayani oleh Kapal Penyeberangan Penumpang KMP Satria Pratama," urai Dirjen Budi. 

Disampaikannya juga, kepada semua pihak yang telah berusaha secara maksimal mendukung penyelenggaraan angkutan penyeberangan, harapan ke depannya Kementerian Perhubungan khususnya Ditjen Perhubungan Darat dapat meningkatkan lagi alokasi bantuan terhadap peningkatan baik aspek sarana maupun prasarana di Provinsi Jambi ini.

Dirjen Budi juga menyatakan, prototype halte sungai yang terdapat di Jambi dan akan menjadi rujukan untuk beberapa halte sungai di Indonesia. 

“Pembangunan pelabuhan ini berperan penting dalam rangka membangun program Jembatan ASEAN. Ternyata ini bukan hanya untuk kepentingan Provinsi Jambi saja, bahkan banyak dari Lampung atau Jawa mau ke Batam lewat Kuala Tungkal. Semakin kita mempromosikan dermaga Kuala Tungkal, tinggal tunggu waktu saja ini akan ramai,” imbuhnya 

Pelabuhan Penyeberangan Kuala Tungkal, dibangun dengan Dana APBN dari tahun 2002 s/d 2016 dengan total biaya pembangunan sebesar Rp51.729.805.000, selanjutnya kewenangan pengelolaannya oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. (omy)