CDC: Yang telah Divaksin Boleh Beraktivitas Tanpa Masker dan Jaga Jarak, ini Syaratnya

  • Oleh : Redaksi

Selasa, 09/Mar/2021 15:48 WIB
Warga AS yang sudah tuntas divaksin dapat bertemu orang-orang yang juga sudah divaksin di dalam ruangan tanpa masker atau prinsip jaga jarak. Warga AS yang sudah tuntas divaksin dapat bertemu orang-orang yang juga sudah divaksin di dalam ruangan tanpa masker atau prinsip jaga jarak.

WASHINGTON DC (BeritaTrans.com) - Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengumumkan bahwa warga mereka yang tuntas menerima vaksin Covid-19 dalam dosis penuh dapat menjalani kembali sedikit normalitas sebelum pandemi.

CDC menyatakan, setiap orang akan memiliki kekebalan terhadap Covid-19 dua pekan setelah mendapat vaksin dosis terakhir.

Baca Juga:
Dishub DKI Berencana Layani Vaksinasi "Booster" di 7 Terminal

Sejauh ini setidaknya 30 juta warga AS sudah mendapatkan vaksin dalam dosis penuh.

Otoritas kesehatan di AS ini mengumumkan petunjuk terbaru, Senin (08/03), dalam sesi jumpa pers gugus tugas penanganan Covid-19 di Gedung Putih.

Baca Juga:
Viral & Heboh, Nonton Video Porno Saat Rapat Bahas Vaksin di DPR

Tiga petunjuk yang mereka terbitkan menyebut bahwa warga AS yang sudah tuntas divaksin dapat bertemu orang-orang yang juga sudah divaksin di dalam ruangan tanpa masker atau prinsip jaga jarak.

Baca Juga:
Warga Antusias Nge-Booster di Pospol Rawalumbu

Mereka juga dapat beraktivitas dengan orang-orang yang belum divaksin, asalkan orang itu tinggal dalam satu rumah yang sama dan memiliki risiko rendah terjangkit Covid-19.

Warga AS yang sudah menyelesaikan vaksinasi juga diizinkan tidak mengikuti tes atau menjalani karaninta mandiri jika terpapar Covid-19. Petunjuk ketiga ini tidak berlaku jika mereka mengalami gejala klinis.

"Kami mulai menggambarkan seperti apa dunia akan bergulir ketika kita mampu mengatasi Covid-19," kata penasihat senior CDC, Andy Slavitt kepada wartawan.

"Karena semakin banyak orang mendapatkan vaksin, daftar aktivitas yang bisa dilakukan akan terus bertambah," tuturnya.

Mereka yang sudah divaksin tetap diwajibkan mengikuti sejumlah protokol kesehatan dasar, seperti memakai masker dan menjaga jarak sosial di ruang publik serta menghindari keramaian dan perjalanan dengan transportasi umum.

Pedoman CDC juga menyerukan setiap orang yang sudah divaksin untuk memakai masker dan menjaga jarak dari mereka yang tidak divaksinasi.

Syarat ini juga berlaku terhadap orang yang mungkin berisiko tinggi mengalami komplikasi serius terkait Covid-19.

Jumlah orang yang setiap hari divaksin Covid-19 di AS belakangan ini terus meningkat. Lebih dari 90 juta vaksin telah diberikan hingga saat ini.

Persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat untuk vaksin dosis tunggal Johnson & Johnson disebut juga akan meningkatkan pasokan.

Namun otoritas kesehatan AS memperingatkan bahwa Covid-19 masih akan diperhatikan secara serius.

"Lebih dari 90% populasi masih belum divaksin," kata Direktur CDC, Rochelle Walensky.

"Tanggung jawab kami adalah memastikan, dalam konteks 60.000 kasus positif baru setiap hari, bahwa kami melindungi mereka yang rentan," tuturnya.

Di AS tercatat sudah terjadi 29 juta kasus positif Covid-19 dan 525 ribu kematian.

Walensky berkata, pedoman untuk orang yang sudah divaksin itu akan terus diperbarui. "Karena lebih banyak orang akan mendapatkan vaksin dan ilmu pengetahuan serta bukti ilmiah terus berkembang," kata dia.

Adapun Slavitt mengatakan, munculnya pedoman itu adalah "pagi yang sangat penuh dengan harapan walau dengan peringatan lanjutan pada masa depan".

Meski begitu, Leana Wen, seorang pakar kesehatan masyarakat dan mantan komisaris kesehatan Kota Baltimore, berkata kepada Associated Press bahwa panduan baru itu "terlalu berhati-hati".

Wen menilai CDC melewatkan momen besar untuk mengikat pencapaian vaksinasi dengan panduan aktivitas normal kembali.

"Dengan mengeluarkan panduan terbatas seperti itu, mereka kehilangan peluang mempengaruhi kebijakan negara bagian dan nasional," ujar Wen.

Senin malam kemarin, Gedung Putih mengumumkan bahwa Presiden Joe Biden akan menyampaikan pidato besar pertamanya tanggal 11 Maret mendatang.

Pidato itu akan menandai satu tahun pandemi Covid-19 di bawah berbagai kebijakan pengetatan.

Pekan lalu, Biden menyebut pada akhir Mei nanti AS akan memiliki jumlah vaksin Covid-19 yang cukup untuk setiap orang dewasa.

Sumber: bbc.com,

Tags :