Serikat Karyawan Minta Jokowi Turun Tangan Selamatkan Garuda

  • Oleh : Redaksi

Sabtu, 29/Mei/2021 05:52 WIB
Foto:istimewa/cnnindonesia.com Foto:istimewa/cnnindonesia.com

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Sekretariat Bersama Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk turun tangan menyelamatkan perusahaan yang tengah mengalami masalah keuangan.

Ketua Umum Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) Tommy Tampatty mengatakan Jokowi harus turun tangan langsung sebab maskapai pelat merah tersebut merupakan aset bangsa yang memiliki sejarah perjuangan cukup panjang.

Baca Juga:
Garuda Indonesia Group Terbangkan 80.243 Penumpang di Puncak Arus Balik

"Untuk menjaga keberlangsungan Garuda Indonesia sebagai flag carrier yang merupakan aset bangsa dan memiliki nilai sejarah perjuangan bangsa Indonesia, maka dengan ini kami memohon dukungan penyelamatan dari Bapak Presiden," ujarnya dalam konferensi pers di Sheraton Bandara International Hotel, Jumat (28/5).

Tommy menuturkan serikat karyawan juga telah menyiapkan strategi penyelamatan maskapai yang lebih komprehensif di luar empat opsi penyelamatan Garuda yang ditawarkan Kementerian BUMN.

Baca Juga:
Garuda Resmi Layani Rute Penerbangan Jakarta-Doha PP

Opsi yang dinamakan Merah Putih National Flight Carrier itu mengutamakan perubahan regulasi penerbangan yang menempatkan Garuda Indonesia sebagai maskapai domestik.

"Kebijakan sekarang itu terlalu bebas. Saya tidak perlu sebutkan perusahaan asing lah, dia bebas terbang ke destinasi domestik kita. Harusnya ada batasan," tuturnya.

Baca Juga:
Garuda Indonesia Group Terbangkan 82 Ribu Penumpang di Puncak Arus Angleb

Termasuk, misalnya, mengutamakan Garuda Indonesia untuk perjalanan dinas pemerintah yang menggunakan APBN. "Itu terjadi di negara lain bahwa semua penggunaan APBN untuk perjalanan dinas diwajibkan menggunakan BUMN. Nah, ini juga yang akan kita usulkan kepada pemerintah," jelasnya.

Baca juga: Menteri PUPR Targetkan Tol Cijago Seksi 3 Kelar pada 2022

Tommy juga menyampaikan nantinya strategi tersebut dapat digabungkan dengan opsi pertama yang ditawarkan Kementerian BUMN. Opsi tersebut adalah adalah terus mendukung Garuda Indonesia melalui pemberian pinjaman atau suntikan ekuitas.

Model penyelamatan tersebut sudah diterapkan sejumlah maskapai seperti Singapore Airlines, Cathay Pacific Airways Ltd, dan Air China Limited, meskipun memiliki konsekuensi besarnya warisan utang jangka panjang yang harus ditanggung perseroan.

"Kami akan ketemu Pak Jokowi. Kami yakin pak Jokowi sepakat. Mudah-mudahan Pak Jokowi dengan cara dia seperti yang disampaikan waktu itu, 'saya sudah mulai tahu akan saya hajar pakai cara saya'. Kira-kira begitu," pungkas Tommy.(amt/sumber:cnnindonesia.com)