Belajar dari Peristiwa Bus Nyangkut di Kelok 44 Gegara Ikuti Google Maps

  • Oleh : Redaksi

Senin, 07/Jun/2021 17:10 WIB
foto:istimewa/ilustrasi/antaranews.com) foto:istimewa/ilustrasi/antaranews.com)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Sebuah bus pariwisata menjadi viral setelah kejadian 'nyangkut' gegara ikuti Google Maps. Bus berpelat nomor polisi D-7644 AS berangkat dari kota Bandung, Jawa Barat dan tersangkut di Kelok 44, tepatnya Kelok 14, Tanjungraya, Agam, Sumatera Barat (4/6). Belajar dari kasus tersebut, praktisi keselamatan berkendara, Sony Susmana menyarankan agar tidak melulu ikuti Google Maps 100 persen.

"Pengemudi tidak boleh mengandalkan 100% pada Google Maps. Semua proses itu harus saling melengkapi antara penglihatan dan nalar," kata Sony kepada detikOto belum lama ini.

Misalnya, pengendara harus waspada ketika mengikuti arahan GPS tapi jalan yang ditempuh tidak masuk akal. Jika tidak yakin, sebaiknya pengendara tidak meneruskan perjalanan.

"Melihat itu jangan hanya membaca Google Maps, tapi lihat apakah arahnya sudah sesuai dengan panduan. Apabila tidak yakin, misalnya mau ke kota tapi suasananya desa, segera berhenti untuk bertanya," saran Sony.

Sony menyarankan, membaca aplikasi GPS tidak hanya berdasarkan arah yang terdekat. Pengemudi juga sebaiknya memilih rute teraman, bukan hanya terdekat atau tercepat.

"Ada notasi-notasi daerah yang tidak berjudul, itu biasanya sepi atau bahkan jalannya offroad alias belum jadi," ucap Sony.

Menurut Sony, memang lebih baik bertanya kepada warga sekitar. Paling tidak mereka ini adalah orang-orang yang lebih paham daerah tersebut. Masalah tersasar juga bisa disebabkan pencitraan dari satelit yang mungkin belum di-update. Belum lagi perihal sinyal di suatu daerah yang belum tentu mendukung untuk mengakses GPS. Hal ini juga bisa berpotensi mencari jalan lebih lama.

"Artinya ketika lingkungan, daerah memberikan tanda-tanda yang sudah tidak sesuai dengan tujuannnya, segera berhenti dan check lagi. Jangan ragu-ragu untuk bertanya," ujar Sony.

Peristiwa bus nyangkut

Bus itu melewati ruas jalan Kelok 44 dari arah Bukittinggi untuk menjemput penumpang tujuan Jakarta dengan jumlah 30 orang di Lubukbasung. Untuk mencapai tujuan ke Lubukbasung, sang sopir menggunakan aplikasi Google Map, sehingga diarahkan melewati Kelok 44.

Wakil Kepala Kepolisian Resor Kecamatan Tanjung raya, Iptu Akhiruddin mengatakan mobil bus yang dikendarai sopir bernama Aep (54) tersangkut di Kelok 14 lantaran tikungan cukup tajam, sementara bus dengan berdimensi panjang 12 meter itu rendah, hingga akhirnya tersangkut.

Akhiruddin mengatakan bus itu berhasil dievakuasi dengan cara diderek dengan mobil truk dan mobil.

"Saat ini lalu lintas kembali normal setelah mobil diparkirkan ke daerah aman. Ini berkat kerjasama antara personel Polsek Tanjungraya, Sat Lantas, dan masyarakat," katanya seperti dikutip Antara, Senin (7/6/2021).(amt/sumber:detikoto.com)

Tags :