Menyelami Keindahan Bawah Laut Gili Kalong Sumbawa Bersama Suku Bajo

  • Oleh : Dirham

Senin, 21/Jun/2021 12:37 WIB
Keindahan Bawah Laut Gili Kalong. Keindahan Bawah Laut Gili Kalong.

SUMBAWA (BeritaTrans.com) - Tak kalah dengan Labuan Bajo, Sumbawa juga punya kepulauan yang begitu memesona. Labuan Mapin, gugusan kepulauan yang berada di Barat Laut Pulau Sumbawa. Belum banyak orang tahu akan keindahan salah satu pulaunya.

Masyarakat menyebutnya Gili atau Pulau Kalong hingga sebutan Olat Kalong. Lokasinya berada di Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.

Tak diragukan lagi, Gili Kalong memang menjadi surga bagi para diver. Airnya sangat jernih, dengan gelombang air laut yang tenang. Birunya langit berpadu bersama birunya laut. Banyak wisatawan datang berkat keunikan dan pesonanya.

Pulau ini tak berpenghuni, sehingga menambah kesan eksotis Gili Kalong. Pasir putih membentang seolah mengajak wisatawan untuk singgah dan menyapa.

Gili Kalong punya flora dan fauna yang beragam. Aneka jenis terumbu karang dan ikan beraneka warna menghiasi indahnya pesona di Kepulauan Sumbawa.

Keanekaragaman eksosistem bawah air di Gili Kalong memang luar biasa. Tak ada kapal nelayan besar yang berkeliaran. Ikan ikan bebas berenang di antara terumbu karang. Berbagai warna ikan menandakan ekosistem Gili Kalong terjaga. Ukurannya juga bermacam-macam. Begitu eksotis dunia bawah laut di Pulau Kalong.

Ekosistem yang alami terkesan begitu lestari. Keberadaannya tetap terjaga berkat kebiasan baik para nelayan di Kepulauan Mapin. Mereka ialah Suku Bajo, suku yang memilik sebagian besar kehidupan di atas laut. Bahkan rumah mereka didirikan di atas laut. Di Gili Kalong, wisatawan bisa menyelam bersama Suku Bajo yang sedang mencari ikan.

Terumbu karang dan ikan yang melimpah adalah hasil keselarasan Suku Bajo dengan alam. Mereka tak menggunakan bom air, pukat, atau menangkap ikan berlebih. Mereka terkenal dengan skill handal menyelam mereka. Suku Bajo mampu menahan napas hingga 13 menit.

Kepulauan Mapin ini menjadi tempat Suku Bajo mencari penghidupan. Hidup mereka terombang-ambing di lautan. Bukan karena terlantar namun untuk mencari ikan. Berkembangnya pengetahuan membuat mereka mencari ikan dengan cara menjaring.

Tak sembarang jaring, ukurannya harus ditentukan. Lubang jaring hanya akan menangkap ikan besar. Sementara ikan kecil akan lolos pada perangkap jaring. Jaring mereka juga terpasang melintang dan berada di tempat. Berbeda dengan pukat yang akan menyapu hingga merusak dasar lautan.

Selain itu, mereka lebih suka untuk menyelam. Berbekal tombak ikan, mereka memantau di balik terumbu karang. Seolah genetik mereka didesain beradaptasi untuk menahan nafas lama di dalam lautan. Merekapun dijuluki sebagai penjelajah laut sejati Bumi Nusantara.

Menikmati keindahan bawah air Gili Kalong sembari melihat skil Suku Bajo berburu ikan. Sebuah pengalaman yang mengagumkan jika tak diabadikan. Siapkan kamera yang mendukung untuk berfoto di dalam air. Berbagai ikan dan terumbu karang tak boleh dilewatkan untuk dikenang.

Tak ada fasilitas pendukung di Gili Kalong. Pastikan untuk membawa bekal makanan yang cukup saat menjelajahinya. Selain itu, alat berenang juga wajib disiapkan sebelum berangkat dari Gili Kalong.

Jangan khawatir, wisatawan dapat bermalam di pulau ini jika ingin berlama-lama menikmati keindahan Gili Kalong. Hanya cukup membawa tenda, peralatan camping hingga bekal ekstra. Indahnya malam di Pulau Kalong begitu menakjubkan diselimuti bintang dan gelapnya malam.

Jika ingin menjelajahi Gili Kalong, hanya perlu menyewa kapal nelayan. Cukup menyiapkan Rp 200 ribu hingga Rp 400 ribu untuk berlayar. Rute perjalanannya dari Pelabuhan PotoTano dan memakan waktu 1 jam membelah lautan.

Meski tak begitu dikenal orang, pulau eksotis ini punya potensi besar menjadi destinasi utama saat berkunjung ke Sumbawa. Khususnya bagi Labuan Mapin Nusa Tenggara Barat. (ds/sumber Merdeka.com)