Mesin Perahu Rusak, Nelayan Sulawesi Selatan Terombang-ambing 11 Hari Sampai ke Bali

  • Oleh : Dirham

Selasa, 29/Jun/2021 14:14 WIB
Sumaila Sikki, nelayan yang terombang-ambing. Sumaila Sikki, nelayan yang terombang-ambing.

KARANGASEM (BeritaTrans.com) - Seorang nelayan bernama Sumaila Sikki (63) asal Pulau Satanger, Kecamatan Liukantangaya, Kabupaten Pangkajene, Makassar, Sulawesi Selatan, terombang-ambing 11 hari di laut setelah mesin perahunya rusak.

Dia akhirnya ditemukan di perairan Tulamben, Kabupaten Karangasem, Bali, Senin (28/6).

Sumaila melaut dari Pulau Satanger dengan perahunya. Dia berlayar ke pulau-pulau kecil di kawasan itu untuk mencari ikan agar bisa dimakan dan dibawa ke rumah.

Namun, tiba-tiba angin kencang datang. "Saya hidupkan mesin dan jalan dari pulau-pulau, (tiba-tiba) sudah mati mesin. Mau dayung tidak bisa, mau ke mana-mana tidak bisa, karena arusnya kencang. Saya naikkan layar dan saya tidak tahu ke mana ini. Saya ikuti angin, saya ikuti arus. Ada sekitar 11 hari," kata Sumaila saat dihubungi, Selasa (19/6).

Selama terombang-ambing di tengah laut, Sumaila bertahan dengan meminum air hujan dan memakan beras.

"Minum air hujan, karena kehabisan. Hujan tiga kali dalam satu hari maka saya ambil terpal saya simpan di atas sampan saya itu. Baru ambil airnya dan saya masukan botol Aqua, baru saya minum," ujarnya.

"Makan beras mentah karena lapar. Kopinya sudah habis, untung ada air hujan, kalau tidak ada air hujan sudah mampus. (Beras mentah) iya dicampur supaya lembek, itu ada piring jadi supaya hancur,"sambungnya.

Terombang-ambing tanpa arah, Sumaila hanya mengikuti arus laut selama 11 hari. Akhirnya, dia melihat rumpon ikan milik nelayan di Desa Tulamben dan bertahan di sana. Nelayan setempat pun menemukannya dan perahunya ditarik ke darat.

"Ketemu rumpon orang, maka saya di situ kedapatan orang Karangasem dan ditolong," jelasnya.

nelayan sulawesi terombang ambing 11 hari di laut minum air hujan dan makan beras

Sumaila berharap dijemput Kepala Desa Pulau Satanger. Bila tak dijemput, dia akan meminta tolong warga agar mengantarkannya ke Sumbawa.

"Kalau tidak mau jemput, saya nanti ada orang Karangasem minta tolong antar ke Pulau Sumbawa. Nanti ke Sumbawa banyak kendaraan di sana untuk pulang. Iya terserah dari Kepala Desa mau jemput saya syukur Alhamdulillah. Kalau, tidak mau jemput saya, syukur Alhamdulillah," ucap Sumaila. (ds/sumber Merdeka.com)