Jakarta (BeritaTrans.com) - Satu keluarga di North Carolina, Amerika Serikat mengajukan gugatan terhadap maskapai penerbangan American Airlines gara-gara urusan turbulensi. Insiden turbulensi itu berdampak pada kondisi fisik dan psikis mereka, sehingga keluarga itu terpaksa menunda liburan pada 2019 silam.

Roger Brunton dan Dawn Rippy-Brunton dari Cleveland County, awalnya melakukan perjalanan dengan orangtuanya. Dalam memori gugatan itu disebutkan bahwa mereka berharap momen itu jadi liburan besar terakhir mereka bersama karena usia orangtuanya yang kian senja.

The Charlotte Observer melaporkan, Bruntons dan Rippys berencana pergi ke Las Vegas, Hawaii dan Los Angeles.

“Ketika penerbangan dari Charlotte mencapai Las Vegas, pesawat memantul dari landasan dan kembali ke udara," bunyi gugatan itu seperti dilansir Okezone dari laman NZ Herald.

Saat itu keduanya mengenakan sabuk pengaman selama penerbangan, namun pergerakan 'liar' pesawat menyebabkan mereka terluka.

Setelah pesawat mendarat dengan selamat, keempat anggota keluarga tersebut mencari perawatan medis. Gugatan itu menambahkan bahwa mereka terpaksa membatalkan banyak kegiatan yang direncanakan karena cedera mereka, yang tidak disebutkan dalam dokumen pengadilan.

Seorang pengacara untuk keluarga tersebut menolak berkomentar kepada surat kabar itu, seperti yang dilakukan pengacara untuk American Airlines. Seorang juru bicara maskapai tidak segera menanggapi permintaan komentar dari The Associated Press pada Kamis lalu.

Gugatan itu menuduh kelalaian American Airlines dan menuntut lebih dari USD25 ribu atau setara Rp362 juta untuk 'rasa sakit dan penderitaan' yang dialami mereka selama penerbangan itu. Pihak penggugat juga menuduh pilot bertindak sembrono dan memiliki mental yang buruk.

(lia/sumber: okezone)